Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementrian ESDM Ungkap Beberapa Perusahaan Batu Bara yang Siap Lakukan Hilirisasi, Diantaranya...

Kementrian ESDM Ungkap Beberapa Perusahaan Batu Bara yang Siap Lakukan Hilirisasi, Diantaranya... Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut beberapa perusahaan pada sektor pertambangan telah berkomitmen dalam menggarap proyek hilirisasi batubara.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria, mengatakan, langkah ini sejalan dengan keinginan pemerintah melakukan transisi ke energi yang lebih bersih.

Baca Juga: Buntut AS & NATO Embargo Ekonomi Rusia, Harga Batu Bara Acuan April Tembus USD288,40 per Ton!

Menurutnya, setidaknya sudah ada 11 perusahaan yang menyatakan komitmen terkait kebijakan hilirisasi batu bara.

"Saat ini sudah tercatat 11 perusahaan yang komit dan sudah mempersiapkan proyek hilirisasi batu baranya. Dan akan menyusul dua perusahaan lagi," ujar Lana dalam diskusi virtual, Kamis (7/4/2022).

Lana menyebut beberapa perusahaan yang telah berkomitmen diantaranya adalah  PT Bukit Asam untuk kegiatan alih batu bara menjadi dimethyl ether (DME). 

Dalam melakukan kegiatan tersebut  PTBA nantinya memiliki kapasitas input hingga 6 juta ton batu bara per tahun serta kapasitas produksi 1,4 juta ton per tahun.

"Rencananya produksi DME PTBA bakal dimulai pada kuartal kedua 2025. Adapun proyek yang sudah berproduksi dari PTBA saat ini adalah untuk coal briquetting, dengan input 30-40 ribu ton dan kapasitas produk 10-20 ribu ton per tahun," ujarnya.

Selain PTBA, Lana mengatakan komitmen tersebut juga akan dilakukan oleh PT Megah Energi Khatulistiwa dengan hasil produk semi kokas. 

Dengan kemampuan produksi hingga satu juta ton per tahun, pabrik yang berlokasi di Kalimantan Utara ini nantinya punya kapasitas produk 500 ribu ton per tahun.

Kemudian, ada PT Thriveni yang sudah memproduksi coal upgrading briquetting, dengan kapasitas input 130 ribu ton per tahun serta kapasitas produk 79 ribu-80 ribu ton per tahun.

Baca Juga: Upaya NZE 2060, Kementerian ESDM: Pendekatan People-Centered Picu Keberhasilan Transisi Energi

"Menyusul di antara yang lain adalah Mandiri Inti Perkasa dan Borneo Indobara. Kita sudah melakuan pemetaan dan perencanaan, sehingga kita sudah menetapkan timeline mempersiapkan kajian kelayakan sampai batas akhir 2030," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: