Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendag Luncurkan InaExport untuk Fasilitasi Ekspor Indonesia

Wamendag Luncurkan InaExport untuk Fasilitasi Ekspor Indonesia Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengembangkan InaExport dengan tujuan menjadikannya sebagai platform pelayanan satu pintu (one stop service) guna fasilitasi ekspor nonmigas untuk menghubungkan dan mempromosikan pelaku usaha atau eksportir Indonesia ke buyer internasional.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meluncurkan platform pelayanan satu pintu (one stop service) tersebut dalam kegiatan yang bertajuk softlaunch di Bogor secara hibrida, pada hari Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Mantap! Kemendag Gandeng Grab untuk Percepat Digitalisasi UMKM

"InaExport menawarkan keuntungan. Tidak hanya membantu penjualan, tapi juga pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk siap menghadapai pasar global," ujar Wamendag dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (12/4).

Lebih lanjut, keuntungan bagi eksportir Indonesia dapat berupa informasi pelatihan dan informasi terbaru pameran dagang. Selain itu, para eksportir berpeluang besar untuk terdaftar dan ditemukan dengan mudah oleh buyer potensial di seluruh dunia.

Adapun keuntungan bagi buyer ialah kemudahan mengakses katalog produk dari pemasok Indonesia yang terverifikasi, serta dapat mengirim inkuiri atau permintaan pembelian hanya dengan satu klik. Menurut Jerry, adanya InaExport akan memberikan kemudahan dalam segi pengkinian data secara efektif dan efisien.

"Bersama dengan seluruh perwakilan perdagangan di luar negeri dan jaringan buyer, InaExport bertujuan mendukung kesinambungan bagi pertumbuhan bisnis dalam keadaan yang nyaman bagi kedua belah pihak," ujar Jerry kembali.

Ia pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada sebanyak 11.650 pemasok terverifikasi, 6.121 produk, 534 informasi pasar, 27 kegiatan, dan 48 perwakilan internasional yang telah tercatat dalam sistem InaExport. Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah.

Wamendag Jerry menambahkan, new normal akan menjadi momentum yang mengakselerasi ekonomi digital di Indonesia dan telah menunjukkan potensi yang cukup besar.

Konsumen digital meningkat dari sebelum pandemi 69,5% menjadi 79,7% pada 2021. Penjual digital juga makin akrab dengan perkembangan teknologi. Hal ini menunjukkan ekosistem ekonomi digital telah berada di jalur yang benar.

"Kontribusi ekonomi digital pada 2021 mencapai Rp632 triliun atau 4% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Meski angkanya relatif kecil, pertumbuhannya sangat cepat," pungkas Jerry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: