Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Olah Sawit Bisa Jadi Uang, Apa Aja Tuh?

Olah Sawit Bisa Jadi Uang, Apa Aja Tuh? Pekerja melintas di depan tumpukan kelapa sawit di Desa Mulieng Manyang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh, Rabu (3/11/2021). Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Aceh dari Rp1.800 perkilogram naik menjadi Rp3000 perkilogram menyusul tingginya permintaan Crude Palm Oil (CPO) di pasar dan minimnya pasokan dampak terjadi penurunan produksi akibat musim treek. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemanfaatan minyak sawit untuk produk pangan makin masif. Salah satu produk pangan dari minyak sawit yang sangat populer di masyarakat Indonesia adalah minyak goreng. Selain itu, minyak sawit juga memiliki beragam produk pangan olahan seperti margarin, krimer cocoa butter, vegetable ghee, shortening, cream/filling, ice cream, roti, mie, dan lainnya.

Berkembangnya riset dan penelitian turut mendorong lahirnya bermacam inovasi di bidang pangan dan kuliner berbasis sawit. Melansir laman Palm Oil Indonesia pada Selasa (12/4), berikut tiga inovasi produk pangan berbasis sawit.

Baca Juga: Permintaan Minyak Sawit Dunia Tinggi, Mengapa?

1. Rendang Sawit 

Saat ini, salah satu produk olahan minyak sawit berupa Non-Dairy Creamer (NDC) sudah dikembangkan menjadi Rendang Seasoning Mix. NDC hasil pengolahan dari minyak sawit (RBDPO) dimanfaatkan menjadi pengganti tepung atau santan dalam Rendang Seasoning Mix atau bumbu rendang. Keuntungan menggunakan bumbu rendang dari krimer sawit ialah umur simpannya lebih lama, penyimpanan mudah, aman bagi penderita laktosa intolerance, harganya yang lebih kompetitif, dinilai lebih sehat karena rendah lemak dan tinggi serat, serta dapat mempercepat proses memasak rendang dari 3-4 jam menjadi hanya 1 jam.

2. Gula Merah Sawit 

Pembuatan gula merah sawit diawali dengan penebangan batang kelapa sawit yang tua dan tidak produktif, dari batang sawit yang pucuknya dikupas sampai berwarna putih dapat menghasilkan air nira. Kemudian, air nira diekstraksi untuk menghilangkan kotoran atau serangga. Air nira direbus dalam panci sampai kandungan airnya hilang, teksturnya mengental dan membentuk buih halus.

Kelebihan gula merah sawit yaitu lebih sehat dibandingkan gula sejenis lainnya karena komposisinya adalah sukrosa sehingga tidak menyebabkan penyakit diabetes. Tekstur gula merah sawit juga tidak terlalu keras. Namun, tingkat kemanisan dari gula merah sawit cenderung kurang manis jika dibandingkan gula merah dari aren.

3. Bolu Sawit 

Dalam webinar Majalah Sawit Indonesia, pencipta bolu sawit, Iin Arlina, menjelaskan bahan utama bolu tersebut ialah saripati dari Tandan Buah Segar Tenera yang ditambahkan dengan berbagai bahan baku tambahan kualitas premium. Berbeda dengan jenis bolu lainnya, bolu sawit memiliki keunikan dari aroma, tekstur yang lembut, serta rasa yang gurih. Tidak hanya bolu sawit, UMKM rintisan Iin Arlina juga tengah mengembangkan inovasi pangan sawit terbaru seperti Kikrinx atau bolu sawit kering, sagoon sawit, selai sawit, hingga dodol sawit.

"Berbagai inovasi produk pangan berbasis sawit tersebut dapat menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan oleh UMKM lokal. Potensi bisnis ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat khususnya di masa pemulihan ekonomi pascapandemi," catat laman Palm Oil Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: