Jika Terjadi Kelangkaan Pangan Global, Uni Eropa Minta Tanggung Jawab Militer Rusia
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pada Senin (11/4/2022) mengatakan, militer Rusia bertanggung jawab atas kelangkaan pangan di seluruh dunia.
Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg, Borrell menolak klaim pejabat Rusia bahwa meningkatnya kekurangan pangan disebabkan oleh sanksi Barat terhadap Rusia.
Baca Juga: Putin Peringatkan Ancaman Krisis Pangan Dunia jika Barat Tak Segera Cabut Sanksi
Rusia, lanjut dia, memprovokasi kelaparan di dunia dengan memblokir pelabuhan dan menghancurkan ladang gandum dan persediaan pangan di Ukraina.
"Militer Rusia menyebabkan kelangkaan pangan," kata Borrell, menunjukkan bahwa risiko kelaparan di Afrika adalah "sumber perhatian utama."
Dia menjeleskan, para menteri luar negeri Uni Eropa membahas kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk embargo impor energi.
Borrell mengakui, sanksi ini akan menyebabkan “kejutan asimetris” antara negara-negara UE karena negara-negara anggota Eropa tengah dan timur “sangat bergantung” pada impor energi Rusia.
Menyusul usulannya, para menteri juga membahas kelanjutan bantuan militer senjata berat ke Ukraina dengan menambahkan dukungan EUR500 juta (sekitar USD 544 juta) tambahan ke EUR1 miliar yang telah dialokasikan.
Dia mengatakan, proposal tersebut belum disetujui secara resmi, tetapi menekankan bahwa "bantuan (militer) sekarang penting bagi Ukraina" saat Rusia bersiap untuk serangan besar di Donbas.
“Bahkan jika kita memotong keran gas sekarang, Rusia akan memiliki sarana militer dan keuangan untuk pertempuran itu,” sebut Borrell.
Uni Eropa telah mengalokasikan 1 miliar euro (sekitar 1,09 miliar dolar AS) dalam dukungan militer, 500 juta euro (sekitar 544 juta dolar AS) bantuan kemanusiaan untuk Ukraina, dan menjatuhkan lima paket sanksi terhadap Moskow sejak awal perang pada 24 Februari.
Tindakan pembatasan itu menargetkan 1.002 individu dan 32 entitas secara total, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, oligarki, dan perwira militer.
Uni Eropa juga telah melarang impor batu bara dan ekspor barang mewah ke Rusia, serta melarang bank Rusia dan Belarus beroperasi di sistem perbankan internasional SWIFT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: