Bahkan, kata dia, tuduhan Masinton itu secara tidak langsung menyamakan posisi Ibu Megawati kala saat bersama pemerintahan Gus Dur.
“Menolak semua pernyataan dan tuduhan sang ahli penuduh Masinton kepada LBP sebagai tidak berdasar penuh muatan politis. Menganggap LBP Brutus,” ujarnya.
Baca Juga: Debat dengan Mahasiswa UI, Luhut Balik Badan & Pasang Badan: Dengerin Ya, Saya Tak Pernah Bilang...
“(Ia) berarti Masinton telah menyamakan posisi Ibu Megawati saat bersama Gus Dur. Masinton telah secara sistematis melakukan manuver pembusukan dan insinuasi politik secara serampangan dan gegabah,” tegasnya.
Sebelumnya, Masinton Pasaribu menuding Luhut Binsar Panjaitan aktif menggalang kekuatan politik untuk mendukung wacana perpanjangan masa jabatan Presiden.
Mulai dari klaim big data 110 juta orang, penggalangan Kepala Desa, dan Ketua Umum Partai Politik. Masinton juga terang-terangan menyebut brutus dalam Istana Kepresidenan adalah Luhut Binsar Panjaitan.
Oleh karena itu, Masinton Pasaribu mendesak Luhut Panjaitan mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini.
Baca Juga: Soal Big Data yang Disampaikan Luhut, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap
“Orangnya sudah ketahuan kan. Siapa yang ingin menjerumuskan presiden? Siapa yang mewacanakan dan menggalang tiga periode? Siapa? Luhut! Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut,” tegas Masinton, Senin (11/4).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar