Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesepakatan China dengan Kepulauan Solomon Bikin Jenderal Amerika Gerah karena...

Kesepakatan China dengan Kepulauan Solomon Bikin Jenderal Amerika Gerah karena... Kredit Foto: Wikimedia Commons/US Marine Corps

AS berencana untuk membuka kembali kedutaannya di Kepulauan Solomon, sebuah langkah yang dikatakan oleh calon duta besar AS untuk Australia, Caroline Kennedy, "tidak bisa segera datang".

Berger mengakui ada batasan wawasan AS di negara-negara kepulauan Pasifik, sehingga AS perlu mengandalkan sekutu seperti Australia.

Baca Juga: Ucapan Menkeu Amerika Dibalas Kontan Oleh China: Kami Tidak Bisa Dipaksa!

"Kami tidak akan selalu memiliki pemandangan terbaik, gambaran paling jelas," katanya.

“Kami harus memahami lingkungan sekitar dan kami tidak akan pernah memahaminya sebaik Australia.”

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, membantah bahwa AS telah menyampaikan kekhawatiran bahwa Australia telah menjatuhkan bola di kawasan itu.

Morrison mengatakan pemerintah Australia terus menyuarakan keprihatinan dengan Kepulauan Solomon tanpa bertindak dengan cara yang “berat-berat”.

Menteri Australia untuk Pasifik, Zed Seselja, bertemu dengan Sogavare di Honiara pada hari Rabu dan “meminta Kepulauan Solomon dengan hormat untuk mempertimbangkan untuk tidak menandatangani perjanjian” dengan China.

Seselja menyarankan Kepulauan Solomon "berkonsultasilah dengan keluarga Pasifik dalam semangat keterbukaan dan transparansi regional". Australia akan bekerja dengan Kepulauan Solomon “dengan cepat, transparan, dan dengan penuh rasa hormat terhadap kedaulatannya”.

“Kami menyambut baik pernyataan terbaru dari Perdana Menteri Sogavare bahwa Australia tetap menjadi mitra keamanan pilihan Kepulauan Solomon, dan komitmennya bahwa Kepulauan Solomon tidak akan pernah digunakan untuk pangkalan militer atau lembaga militer kekuatan asing lainnya,” kata Seselja.

Sogavare sebelumnya mengatakan Kepulauan Solomon menyambut "negara mana pun yang bersedia mendukung kami di ruang keamanan kami".

Tetapi Matthew Wale, pemimpin oposisi, berpendapat kesepakatan itu “akan membuat Solomon menjadi lapangan bermain geopolitik” dan “lebih lanjut mengancam persatuan bangsa yang rapuh”.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: