La Nyalla Mattalitti Sebut Big Data Luhut Bohong, Lembaga Analitis: Pengguna Medsos 1 Juta Gak Ada
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyebut big data yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tidak benar.
Menurutnya, klaim punya big data 110 juta warganet itu hanya sebagai alasan Luhut menggulirkan wacana penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Duarrr... Bikin Puisi Singgung Soal Big Data, Fadli Zon "Senggol" Opung Luhut?
Big data klaim Luhut Pandjaitan juta menyebut rakyat tidak tertarik Pemilu 2024.
“Saya hanya menyampaikan itu (big data milik Luhut, red) bohong,” kata La Nyalla dilansir dari JPNN Sultra (sultra.jpnn.com), di Jakarta.
Mantan Ketua PSSI itu mengimbau rakyat tidak terpengaruh dengan klaim Luhut bahwa rakyat bersikap biasa saja menyikapi Pemilu 2024.
“Jangan mudah terpengaruh berita bohong,” kata pria berusia 62 tahun ini.
La Nyalla berani melabeli big data Luhut bohong setelah melihat temuan Evello, lembaga analitik data yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada 2014.
Menurut Evello, jumlah pengguna media sosial membahas penundaan Pemilu 2024 hanya 693.289 akun.
“Jumlah 110 juta (akun pengguna medsos) juga berlebihan ya, 1 juta juga enggak sampai,” kata pendiri Evello Dudy Rudianto di Senayan, Jakarta.
Dudy menyampaikan pihaknya memantau media sosial sekitar satu tahun sebelum Luhut membeberkan big data.
“Jadi, ditarik ke belakang satu tahun pun yang membicarakan pemilu atau penundaan pemilu paling besar 693.289 akun,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: