Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekjen PIS: Belum Ada Perkembangan, Ade Armando Masih Dirawat Intensif Setelah Pendarahan Otak

Sekjen PIS: Belum Ada Perkembangan, Ade Armando Masih Dirawat Intensif Setelah Pendarahan Otak Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Universitas Indonesia Ade Armando hingga Jumat (15/4/2022) ini, masih dalam perawatan intensif usai insiden pengeroyokan pada Senin (11/4/2022). Ade dikeroyok di depan Gedung DPR saat demo 11 April.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada saat usai menjenguk di ruang inap RS Siloam Semanggi, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga: Sosok Ade Purnama Tersangka Pengeroyok Ade Armando Bukan Mahasiswa tapi Berprofesi...

"Kondisi bang Ade masih terus intensif dimonitor oleh tim dokter secara holistik terkait pendarahan di otak, masalah kandung kemih, hidung dan luka lebam lecet bekas diseret dan dipukul bertubi tubi dan membabi buta," ujar Nong Darol Mahmada dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (15/4/2022).

Nong berharap kondisi Ade Armando semakin membaik.

"Belum ada perkembangan yang berarti. Tapi diharapkan akan makin stabil kondisinya," ucap dia.

Selain itu Nong Darol Mahmada menyampaikan pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu.

Pihak keluarga kata dia, belum mengizinkan Ade Armando dijenguk lantaran masih mendapatkan perawatan insentif.

"Mohon maaf karena belum bisa mengizinkan bang ade ditengok meski sekarang berada di ruang inap karena bang Ade masih membutuhkan istirahat dan nggak bisa berinteraksi dulu agar bang ade fokus untuk penyembuhan sakitnya," tutur Nang Darol Mahmada.

Lebih lanjut, Nong Darol Mahmada menyebut pihak keluarga mengapresiasi kerja aparat kepolisian yang telah menangkap tujuh pelaku penyerangan dan pemukulan terhadap Ade Armando.

Pihak keluarga kata Nang Darol Mahmada, juga meminta agar para pelaku tersebut diproses hukum sampai tuntas dan dihukum seberat beratnya.

"Dan diharapkan pelaku lain belum ditangkap agar secepatnya ditangkap juga," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: