Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Medsos Jokowi Pamer Jalan Tol, Demokrat Bereaksi Sampai Sebut Orde Lama: Mundur Puluhan Tahun Kita!

Medsos Jokowi Pamer Jalan Tol, Demokrat Bereaksi Sampai Sebut Orde Lama: Mundur Puluhan Tahun Kita! Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo dengan memamerkan pencapaian pembangunan jalan tol sejak memimpin di tahun 2014 di media sosialnya.

“Selama 40 tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 km jalan tol. Maka, mulai tahun 2014 itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan jalan tol di Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Berapa Panjang jalan tol yang kita bangun 7 tahun terakhir? 1.900km,” cuit akun Twitter @jokowi, 14/4/2022.

Baca Juga: Medsos Jokowi Pamer Jalan Tol, Eh Langsung Diskakmat Pakar: Buat Apa Kalau Rakyat Masih Menderita!

Partai Demokrat melalui Herzaky Mahendra Putra Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat menyebut boleh saja membangun jalan tol asalkan bahan pokok tersedia dan harga terjangkau.

"Pemerintah silahkan membangun jalan tol,  tetapi jangan lalai untuk memenuhi kebutuhan mendasar rakyat. Pastikan bahan pokok tersedia, dengan harga terjangkau. Kenyataannya, sudah beberapa bahan pokok langka, sekalinya tersedia harganya malah melonjak dengan drastis," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip Minggu (17/4/2022).

Lanjut Herzaky bahwa untuk mendapatkannya, antriannya luar biasa dimana-mana. Pemandangan yang mungkin hanya pernah ditemui di Orde Lama. Seperti mundur puluhan tahun ke belakang ini pembangunan kita.

"Bahan bakar harganya juga melonjak, padahal ini jelas-jelas membuat rakyat kecil semakin sulit. Ada bahan bakar yang disubsidi, tapi stoknya langka. Jadi, rakyat terpaksa membeli bahan bakar yang tidak disubsidi. Ini namanya sudah jatuh, tertimpa tangga lagi," ungkapnya. 

Herzaky menambahan belum lagi penurunan jumlah orang miskin dan pengangguran yang jauh di bawah era Pemerintahan SBY. 

"Ini menggunakan data sebelum pandemi. Kalau setelah pandemi, malah semakin jauh bedanya. Padahal, harapan kita, saudara-saudara kita yang kesulitan, bisa dibantu pemerintah, keluar dari jerat kemiskinan maupun tidak lagi menganggur."

Lanjut pria lulusan UI ini bahwa Boleh membuat orang kaya makin kaya dan makin nyaman hidupnya dengan berbagai jalan tol, tapi jangan lupakan saudara-saudara kita yang masih terjerat kemiskinan dan masih menganggur. 

"Bangun tol boleh lebih panjang dibandingkan 40 tahun pemerintahan sebelumnya. Tetapi, jangan pula rakyat dibuat kembali antri panjang demi mendapatkan sembako atau bahan bakar seperti mundur ke era 50-60 tahun lalu," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfi Dinilhaq
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: