Elon Musk dan Jack Dorsey Satu Suara Lawan Anggota Dewan Twitter yang Tolak Tawaran 'Mahal' Musk
Setelah dewan Twitter menolak tawaran pengambilalihan Elon Musk, Musk pun turut bergerak untuk melawan. Setelah penolakan itu, ia pun menggunakan platform sosial media tersebut untuk mengkritik dewan. Kritikan tajam Elon Musk berusaha mengkarakterisasi para direktur sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab karena menolak tawaran sang orang terkaya di dunia.
Dan anehnya, Jack Dorsey, sang pendiri awal Twitter yang kini masih di dewan perusahaan, turut melabeli dewan tersebut sebagai "secara konsisten disfungsi perusahaan".
Melansir Forbes di Jakarta, Senin (18/4/22) Dorsey bahkan mengatakan bahwa dia setuju dengan pernyataan kapitalis ventura Gary Tan bahwa dewan yang dijalankan dengan buruk dapat membuat nilai satu miliar dolar hilang.
Baca Juga: Pembelian Saham Twitter Berujung Gugatan, Elon Musk Disebut Melanggar....
"Dengan kepergian Jack, dewan Twitter secara kolektif hampir tidak memiliki saham!" sindir Musk. “Secara obyektif, kepentingan ekonomi mereka sama sekali tidak selaras dengan pemegang saham.”
Musk menganggap, jika mereka (anggota dewan) adalah pemegang saham besar, mereka tidak akan bisa salah mengira tawaran hebat yang dia buat untuk bisnis ini.
Sebagaimana diketahui, Musk sang CEO Tesla telah menawarkan untuk membeli Twitter seharga USD54,20 per saham atau dengan penilaian sekitar USD43 miliar (Rp617 triliun) untuk perusahaan sosial media tersebut.
Pada hari Jumat, dewan mengumumkan telah mengadopsi tindakan 'pil racun', yang akan memungkinkan mereka untuk menjual saham dan mencairkan kepemilikan Musk. Langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa dewan memiliki sedikit minat untuk menerima proposal Musk.
Musk mengatakan dia tidak akan membuat yang lain, meskipun sangat mungkin dia dapat berubah pikiran.
Patut dicatat bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan beberapa kolusi yang diorganisir secara formal oleh Musk dan Dorsey selama tweet akhir pekan. Tetapi kampanye yang tidak disengaja atau informal oleh dua pemain paling penting dalam pertempuran ini dapat memainkan peran penting dalam mengubah opini publik menentang dewan.
Baru-baru ini, Dorsey telah menjadi pendukung kuat untuk desentralisasi media sosial , meskipun belum jelas secara pasti apa tujuan tersebut. Dorsey mendanai proyek berbasis Twitter yang disebut Bluesky untuk mempelajari ide tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: