Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: HP Enterprise, Pebisnis Teknologi Informasi Spin-off dari HP

Kisah Perusahaan Raksasa: HP Enterprise, Pebisnis Teknologi Informasi Spin-off dari HP Tanda untuk Hewlett Packard Enterprise Co., menutupi fasad New York Stock Exchange 2 November 2015. | Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hewlett Packard Enterprise Company (HPE) adalah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang teknologi informasi dengan basis di Texas.

HPE merupakan salah satu perusahaan raksasa Global 500 yang dirilis Fortune tahun 2020 dengan total pendapatan (revenue) 29,13 miliar dolar AS.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Satu yang Tertua, Bank of Montreal Catat Perbankan Terbesar di Kanada

HPE merupakan sebuah perusahaan terpisah dari Hewlett-Packard (HP) yang secara resmi dibentuk per 1 November 2015, di California. 

Korporasi pada dasarnya berfokus pada bisnis yang bekerja dalam bidang server, penyimpanan, jaringan, penampung perangkat lunak, serta konsultasi dan dukungan.

Pemisahan ini disusun sehingga Hewlett-Packard Company sebelumnya akan berubah nama menjadi HP Inc dan memisahkan Hewlett Packard Enterprise (HPE) sebagai perusahaan yang baru dibuat.

HP Inc mempertahankan komputer pribadi dan bisnis pencetakan HP lama. Riwayat harga saham dan simbol ticker NYSE asli untuk Hewlett-Packard tidak berubah.

Sementara untuk HPE telah berdagang di bawah simbol tickernya sendiri yaitu HPE. Pada saat spin-off, pendapatan HPE sedikit lebih rendah dari HP Inc.

HPE diketahui tumbuh dalam berbagai proses akuisisi dengan sejumlah perusahaan. Perusahaan mengakuisisi Silicon Graphics International (SGI) senilai 7,75 dolar AS per saham atau total 275 juta dolar AS. HPE mengumumkan "spin-merge" dengan Micro Focus, yang akan mengakuisisi perangkat lunak "non-inti" HPE (termasuk unit HP Autonomy), dan pemegang saham HPE akan memiliki 50,1 persen dari perusahaan hasil merger, yang akan mempertahankan namanya saat ini. Keduanya berlangsung pada 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: