Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angin Segar buat Indonesia yang Justru Datang dari Mahathir Mohamad: Terima Kenyataan...

Angin Segar buat Indonesia yang Justru Datang dari Mahathir Mohamad: Terima Kenyataan... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Lim Huey Teng
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad rupanya tak puas melihat perkembangan negaranya dewasa ini. Ia pun mengungkapkan apa yang dirasakannya melalui akun Twitter pribadinya, @chedetofficial, Senin (18/4/2022).

Dalam thread yang diberi judul Malaysia Today itu, Mahathir terang-terangan meluapkan kekecewaannya.

Baca Juga: Mahathir Sadis Banget Serang Najib Razak, Ada Kata-Kata Bikin Malu Agama!

"Saya harus terima kenyataan. Dalam hal pembangunan, Malaysia saat ini tertinggal dibanding Indonesia dan Vietnam. Dan selalu, kami berada di belakang Singapura," ujar Mahathir mengawali thread-nya.

Mahathir juga shock, ketika tahu, Malaysia kini juga tertinggal dibanding sejumlah negara Afrika. 

"Faktanya, kami tidak siap menggunakan teknologi terkini untuk mencapai efisiensi dan membatasi korupsi. Kami menolak teknologi ini, karena dapat mengungkap perbuatan anggota parlemen kami," tutur Perdana Menteri terlama di Malaysia, dengan masa jabatan 22 tahun.

Mahathir menyebut, apa yang dikatakannya, bukan tanpa alasan. Dia mengaku menerima bocoran info, yang menyebut penggunaan teknologi mutakhir akan mengundang protes keras dari anggota parlemen. 

"Ini berarti, banyak di antara mereka yang terlibat bisnis ekspor dan impor," ucap Mahathir.

Akibat menolak penerapan teknologi, lanjutnya, negara jadi berpotensi kehilangan pendapatan.

"Lihat negara-negara Afrika. Mereka dapat mengamankan duit miliaran karena manajemennya menerapkan teknologi. Jadi, lebih efisien. Mereka mengungguli Malaysia," jelas pria kelahiran Alor Setar, 10 Juli 1925.

Mahathir pun melontarkan sindiran, yang mengarah pada budaya korupsi.

Dia bilang, Malaysia tidak perlu merasa malu karena telah disalip negara-negara Afrika. Bukankah sebelumnya telah diberitahu, bahwa mencuri uang pemerintah bukanlah sesuatu yang membuat kita merasa malu. Jika bos kita melakukan, ya nggak apa-apa. Begitu kata Mahathir.

"Setelah itu, bos melempar remah-remahnya ke kita. Seolah, mereka begitu murah hati. Kita semua telah menunjukkan apresiasi, dengan mendukung pesta pora bos. Tanpa malu, mungkin mereka telah mencuri lebih banyak uang negara. Mereka juga memberikan kita penghargaan," beber Mahathir.

"Jangan mengadopsi teknologi baru, kalau bikin legislator merugi. Tolak saja. Biarkan negara bangkrut. Hanya negara yang merugi. Anda tidak kalah. Tidak apa-apa," pungkasnya kesal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: