Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berpotensi Tembus 5,5 Persen, Berikut Skenario Inflasi yang Akan Terjadi di Indonesia

Berpotensi Tembus 5,5 Persen, Berikut Skenario Inflasi yang Akan Terjadi di Indonesia Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyebut, terdapat empat skenario proyeksi inflasi yang akan terjadi di Indonesia pada 2022.

Dalam beberapa skenario tersebut ditunjukkan, inflasi terendah akan berada di level 2,5 persen, sedangkan skenario inflasi tertinggi berada di atas 5,5 persen.

Baca Juga: Ekonom: Inflasi Indonesia Pada 2022 Bisa Sentuh 5,5 Persen

"Kami sudah melakukan simulasi terhadap inflasi yang potensinya kurang lebih seperti ini," ujar Faisal dalam diskusi virtual, Selasa (19/4/2022).

Faisal mengatakan, pada skenario pertama, tingkat inflasi Indonesia tahun ini yang diprediksi di atas 2,5 persen memang akan terjadi, meski pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan kenaikan PPN dan Pertamax.

Menurutnya, itu bisa terjadi lantaran inflasi tahun ini memang diprediksi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 1,8 persen karena aktivitas masyarakat makin pulih sehingga permintaan makin melonjak.

"Artinya, tanpa ada tambahan kebijakan tadi (PPN dan Pertamax naik) sebetulnya sudah lebih tinggi, jauh lebih tinggi dibanding tahun kemarin yang 1,8 persen," ujarnya.

Sementara untuk skenario kedua, Faisal menyebut inflasi tahun ini diprediksi di atas 3,5 persen seiring adanya kebijakan pemerintah berupa penerapan PPN 11 persen dan kenaikan harga Pertamax pada April.

Lanjutnya, untuk skenario ketiga, tingkat inflasi tahun ini diperkirakan di atas 5 persen jika skenario kedua, yaitu adanya penerapan PPN 11 persen dan kenaikan harga Pertamax ditambah potensi kenaikan harga Pertalite yang diasumsikan menjadi Rp9.000.

"Skenario keempat tingkat inflasi di atas 5,5 persen bila skenario III ditambah kenaikan harga gas LPG 3 kilogram dengan asumsi dari Rp17.000 menjadi Rp20.000," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: