Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancam Boikot G20, Amerika Serikat Dinilai Pakai Standar Ganda

Ancam Boikot G20, Amerika Serikat Dinilai Pakai Standar Ganda Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat hubungan internasional Andrea Abdul Rahman mengatakan, ancaman boikot Amerika Serikat jelang perhelatan G20 mengherankan.

Menurutnya, AS tampak masih tidak ingin Indonesia tetap mengundang Rusia.

Baca Juga: Kritik Menghujam Jokowi atas Penunjukkan Maudy Ayunda Jadi Jubir G20 Indonesia

Andrea menilai usul AS justru bisa memperdalam jurang yang lebih besar dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Sebab, kubu Rusia serta para partner-nya akan makin terpisah dari kubu AS dan para sekutu di Eropa.

"Ini ketegangan yang terasa dibuat-buat," ujar Andrea kepada GenPI.co, Selasa (19/4/2022).

Andrea meminta AS menunjukkan landasan aturan sebelum mengajukan usul Rusia tidak boleh datang ke G20.

Sebab, menurutnya, dalam perhelatan G20, tidak ditemukan aturan negara yang sedang berperang tak boleh datang.

"Jadi, standar yang diterapkan AS itu ganda dan sungguh mengherankan. Rusia bisa juga mempermasalahkan atau menuding AS belum selesai dalam konflik Afghanistan," jelasnya.

Andrea menduga AS sedang menekan Indonesia yang sedari awal netral supaya bisa memihak kelompoknya.

Jadi, mereka melakukan penekanan-penekanan tertentu, termasuk dengan ancaman boikot.

"Saya harap Kemlu RI tetap pada keyakinan semula (netral, Red). Ini acara Indonesia yang jadi host-nya dan tidak ada kesepakatan negara perang tak boleh ikut," kata Andrea.

Menurutnya, perhelatan G20 harus tetap berjalan sesuai aturan yang ada, yakni membahas perihal ekonomi dunia.

Oleh karena itu, Indonesia tak boleh terpengaruh ajakan memasukkan bahasan lain di dalam forum ekonomi tersebut.

Sebelumnya, Menkeu AS Janet Yellen mengatakan, Rusia harus dikeluarkan dalam forum G20.

Janet mengancam, AS akan memboikot sejumlah pertemuan di G20 bila ditemukan pejabat Rusia hadir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: