Israel di Ambang Perang, Aktifkan Tameng Udara Iron Dome hingga Nyaringkan Sirene Bahaya
Israel lagi-lagi di ambang perang setelah sebuah serangan roket yang dilontarkan dari Jalur Gaza ke negara Yahudi itu pada Senin (18/4/2022) malam.
Serangan yang terjadi pertama kalinya dalam 4 bulan terakhiri tersebut membuat sistem pertahanan Iron Dome aktif untuk melakukan pencegatan.
Baca Juga: Memanas, Jet Tempur Mulai Israel Serang Beberapa Pangkalan Militer Hamas di Gaza
Sirene roket yang menandakan terjadi serangan berbunyi sekitar pukul 20:30 di komunitas Israel selatan Kissufim dan Ein Hashlosha, yang terletak tepat di seberang kota Khan Yunis.
Dewan Regional Eshkol dan Magen David Adom mengatakan tidak ada laporan cedera setelah serangan roket tersebut.
Terakhir kali roket ditembakkan dari daerah kantong yang dikuasai Hamas adalah pada 1 Januari, ketika dua roket mendarat di laut lepas pantai Tel Aviv.
Tembakan roket itu terjadi ketika ketegangan meningkat di sekitar Temple Mount ketika puluhan warga Palestina terluka dan ratusan ditangkap menyusul bentrokan keras dengan Polisi Israel.
Komunitas internasional, termasuk negara-negara Arab yang telah menormalkan hubungan dengan Israel serta Yordania, mengecam tindakan pasukan keamanan Israel.
Hamas dan kelompok lain di Jalur Gaza telah memperingatkan bahwa Yerusalem dan kompleks suci adalah garis merah.
“Rakyat Palestina kami berkomitmen untuk memegang hak, tanah, dan tempat suci mereka,” kata pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Dia menambahkan bahwa semua upaya untuk mendominasi Masjid al-Aqsa atau mengubah identitas Islamnya tidak akan berhasil.
Sementara itu, para pejabat Israel menyebut Hamas tidak tertarik pada konflik baru saat ini,
Namun kekhawatiran utama mereka adalah bahwa kekerasan itu mungkin berputar dan menyebabkan kelompok militan lain di Jalur Gaza meluncurkan roket ke Israel, sehingga menyeret negara itu ke dalam perang.
Kekerasan di Temple Mount tahun lalu ditambah dengan pembatalan pemilihan umum Palestina menyebabkan Hamas menembakkan tujuh roket ke Yerusalem.
Itu menyebabkan konflik 11 hari mematikan di mana lebih dari 4.300 roket ditembakkan ke Israel.
Konflik itu diberi label Operasi Penjaga Tembok oleh IDF dan Pedang Yerusalem oleh Hamas.
Menurut laporan, Mesir, Qatar dan PBB telah menengahi antara Israel dan Hamas untuk menenangkan ketegangan dan mencegah kekerasan lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: