Bos Virgin Richard Branson Desak Pemerintah Kurangi Ketergantungan Energi dengan Rusia
Pendiri Virgin Group Richard Branson meminta individu dan pemerintah untuk mengurangi pemakaian energi dengan membatasi kecepatan mengemudi hingga mengecilkan pemanas guna mengurangi ketergantungan pada energi Rusia dan mengakhiri perang di Ukraina.
Pengusaha miliarder itu mengatakan kepada CNBC bahwa pengorbanan pribadi yang kecil dapat mengurangi permintaan akan listrik Rusia, sehingga pada akhirnya menurunkan harga dan mengurangi krisis biaya hidup.
“Ini sangat penting daripada kita menghilangkan ketergantungan kita pada minyak, gas, dan batu bara Rusia, dan kita harus segera melakukannya,” kata Branson mengutip CNBC International di Jakarta, Kamis (21/4/22).
Baca Juga: Richard Branson Blak-blakan Pengin Terbang ke Luar Angkasa Bareng Elon Musk
“Jika kita dapat mengurangi ketergantungan Barat pada bahan bakar, katakanlah hanya 10%, itu akan membebaskan sekitar tiga miliar barel bahan bakar. Itu akan banyak untuk memastikan bahwa negara-negara seperti Jerman tidak perlu mengimpor lagi,” katanya, merujuk pada ketergantungan negara-negara Eropa pada energi Rusia.
Rusia adalah sumber energi utama bagi konsumen di seluruh dunia. Terutama Uni Eropa sangat bergantung dengan mengimpor 45% gasnya dari Rusia pada 2021, menurut Badan Energi Internasional.
Namun, invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini telah membuat ketergantungan itu dipertanyakan. Karena pemerintah telah berusaha untuk mengurangi ketergantungan mereka pada impor energi Rusia yang dipandang sebagai pendanaan peti perang Presiden Vladimir Putin sehingga harga telah melonjak lebih tinggi karena pasokan global berjuang untuk mengejar permintaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: