Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (EWINDO) atau dikenal dengan “Cap Panah Merah” terus memperkuat peran wanita di sektor pertanian. EWINDO tidak hanya membina petani wanita, tetapi juga pedagang dan pelaku usaha wanita lain yang terlibat di rantai pasok agribisnis hortikultura.
Hal ini tergambar dalam diskusi “Peran Perempuan Hebat dalam Mewujudkan Pertanian Indonesia” yang digelar di Lampung, Kamis 21 April 2022. Acara ini dihadiri oleh Commercial Director EWINDO Ganesh Pamugar Satyagraha, General Manager Corporate Affairs EWINDO Fransiska Fortuna, para narasumber Desmalia, petani wanita, Warsini pedagang hasil pertanian dan Misbahul Umam distributor benih sayuran dan sarana pertanian serta para undangan.
“Menghadapi tantangan perubahan iklim global dan pertumbuhan populasi yang besar, wanita memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan. Dalam lingkup keluarga petani, wanita juga menjadi penentu dalam produksi pertanian. Karena itu kami memiiki perhatian besar dalam pembinaan perempuan di sektor pertanian khususnya agribisnis hortikultura,” kata Glenn Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia (EWINDO).
Menurut Desmalia, tantangan yang dihadapi saat ini terutama di Lampung adalah jumlah petani wanita semakin berkurang. Profesi petani bukan sebagai profesi utama, namun akibat terdesak pemenuhan kebutuhan hidup serta tingkat pendidikan yang rendah. Wanita lebih banyak menjadi buruh tani atau membantu suami yang berprofesi sebagai petani.
Karena itu Desmalia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung dan memberikan pembinaan kepada wanita tani. Melalui program tersebut wanita tani dapat terlibat dalam berbagai pelatihan budidaya tanaman, pemupukan, penanganan hama dan penyakit tanaman, hingga pelatihan peningkatan kapasitas dan kewirausahaan.
“Melalui pembinaan oleh EWINDO, keterampilan dan pengetahuan wanita tani semakin meningkat sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman. Kami juga dapat terhubung dengan pedagang untuk memasarkan hasil pertanian dan dapat mengakses sarana dan prasana pertanian dengan lebih efisien,” kata Desmalia.
Tidak hanya memberdayakan wanita yang terlibat dalam rantai pasok agribisnis hortikultura, dalam proses produksi, EWINDO bahkan telah menyerap tenaga kerja polinator wanita lebih dari 30 ribu orang untuk memproduksi benih sayuran unggul berkualitas yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten.
Para tenaga kerja wanita tani ini mendapatkan pelatihan budidaya pertanian termasuk teknik pembungaan/polinasi tanaman. Posisi penting dalam upaya penemuan varietas atau produk baru EWINDO juga diisi oleh para wanita.
“Kami menyadari pentingnya keterlibatan wanita di seluruh aspek bisnis. Ke depan, kami akan membuat kelompok-kelompok petani yang anggotanya berisi petani wanita serta istri-istri petani dan membuat kegiatan demplot dan lain-lain yang biasa dilakukan oleh petani pria. Kami percaya dengan berinvestasi dalam pemberdayaan wanita akan mewujudkan kesejahteraan keluarga sekaligus pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” kata Glenn.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: