Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satu Hal yang Perlu Diwaspadai saat Proses Pemulihan Ekonomi, Ini Kata Wamenkeu

Satu Hal yang Perlu Diwaspadai saat Proses Pemulihan Ekonomi, Ini Kata Wamenkeu Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa salah satu yang perlu diwaspadai dalam proses pemulihan ekonomi adalah adanya inflasi karena scarring effect.

Dengan terkendalinya kasus penularan Covid-19 di Indonesia sehingga jumlah penularannya dapat diturunkan, maka mobilitas masyarakat dan perekonomian kembali pulih. Semua indikator perekonomian mulai menunjukkan arah tren positif yang menandakan kini Indonesia masuk pada masa pemulihan ekonomi. Namun demikian, dalam masa pemulihan ada hal yang harus terus diwaspadai supaya pemulihan ekonomi tidak terhambat dan bisa berjalan dengan baik.  

Baca Juga: Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Perempuan Aset dan Potensi Luar Biasa dalam Pemulihan Ekonomi

"Scarring effect ini adalah bahwa dengan adanya maka permintaan kita menjadi meningkat, namun dunia usaha kita membutuhkan waktu menyiapkan untuk menyiapkan kapasitas produksi yang kembali seperti sebelum pandemi. Scarring effect ini akan menyebabkan peningkatan harga dan inflasi. Ini yang kita harus tangani bagaimana supaya tingkatan harga tidak menjadi terlalu tinggi dan recovery kita tidak terhambat," ujar Suahasil dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) Bappenas 2022, pada Kamis (21/04/2022).

Namun demikian, selain inflasi karena scarring effect yang perlu diwaspadai dalam proses pemulihan, tiba-tiba terjadi gejolak geopolitik dengan adanya perang Rusia dengan Ukraina yang juga memengaruhi perekonomian dunia. Tensi geopolitik ini juga berpengaruh pada inflasi sehingga memengaruhi pemulihan ekonomi dunia termasuk Indonesia.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 akan terganggu dengan adanya gejolak global ini. IMF pun mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang sebelumnya 4,4% diturunkan ke 3,6%. 

Baca Juga: Suharso: Pemulihan Ekonomi Indonesia Sudah Baik, Tapi Tetap Harus Tingkatkan Produktivitas

Selain itu, IMF juga memprediksi kenaikan inflasi dunia 2022 yang sebelumnya berada di kisaran 3,9%, naik menjadi 5,7%. Hal ini turut memengaruhi proyeksi inflasi di negara berkembang, termasuk di Indonesia yang diproyeksikan juga akan mengalami kenaikan inflasi.

"Geopolitik dunia, kita tidak bisa lepas, namun kita bisa siasati. Bagaimana menyiasati ini, ini tentu yang menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah Indonesia secara ekonomi makro dan kemudian menggunakan APBN untuk menangani hal tersebut. APBN akan menangani pemulihan ekonomi kita dan pada saat yang bersamaan APBN harus fleksibel dan menempatkan dirinya sebagai shock absorber dari apa yang terjadi di seluruh perekonomian dunia ini," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: