Fakhrul mengungkapkan untuk membuat perubahan semua elemen harus turut andil dalam bergotong royong agar anak-anak didik siap untuk menjadi yang terdepan.
"Maju bersama dan berkarya bersama dibutuhkan untuk menginspirasi dunia," terangnya.
Semantara itu, Nasional Program Manager POP Wahana Visi Indonesia, Hotmianida Panjaitan mengungkapkan, bahwa para guru dan tenaga pendidik harus bekerja sama dan bergandengan tangan dengan peran dan kemampuan masing-masing untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Baca Juga: Dinilai Punya Peran Penting, Pemkot Surabaya Cairkan Jasa Tenaga Pendidik Keagamaan
"Langkah kecil yang kita mulai dari sekolah kita masing-masing akan menghadirkan generasi cerdas yang berkarakter baik. Tantangan pasti selalu ada, tapi biarkan tantangan tersebut menjadi batu asah untuk menajamkan dan menolong kita untuk terus berkreasi, supaya tetap semangat apapun yang kita hadapi di depan," pesannya.
Sebagai informasi, POP merupakan bagian dari Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun 2020 lalu. Program ini sendiri dalam rangka mewujudkan visi pemerintah mengembangkan sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas pendidikan dan manajemen talenta.
Sementara itu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Ditjen GTK, Praptono menuturkan POP adalah program pemberdayaan masyarakat secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Baca Juga: Percepat Pemulihan Pembelajaran dan Reformasi Pendidikan, Ini langkah Kemendikbudristek
Pelaksanaan POP difokuskan pada peningkatan kompetensi di bidang literasi, numerasi, dan/atau penguatan pendidikan karakter. Dalam pelaksanaannya, POP melibatkan sejumlah Ormas bidang pendidikan, terutama yang sudah memiliki rekam jejak baik dalam implementasi program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan serta memiliki model, antara lain model pelatihan yang efektif dalam peningkatan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Praptono mengatakan program ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan untuk mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan hasil belajar peserta didik yang terus meningkat.
"Fokus kami adalah peningkatan kompetensi fundamental peserta didik yaitu: literasi, numerasi, dan penguatan karakter. Program ini akan berdampak dengan mengubah cara mengatasi masalah, cara mengelola satuan pendidikan, cara pengawas satuan pendidikan mengawasi dengan lebih gotong-royong, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik," tutur Praptono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas