Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wake up Call KSP Moeldoko Soal Waspada NII Didukung Penuh!

Wake up Call KSP Moeldoko Soal Waspada NII Didukung Penuh! Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menghimbau masyarakat agar berhati-hati mengenai gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang baru-baru ini diungkap Densus 88. Moeldoko mengungkap perubahan gerakan yang dilakukan NII dewasa ini.

Dahulu, strategi mereka menguasai wilayah sehingga mudah dilumpuhkan. Sekarang gerakannya berbeda."Karena dia strateginya penguasaan wilayah maka mudah dilumpuhkan, daerahnya mudah direbut, pengikutnya mudah diberesin," kata Moeldoko.Baca Juga: Kepedulian KSP Moeldoko sama Milenial Diapresiasi Aliansi Mahasiswa

"Itu sebuah pengalaman bagi mereka, maka sekarang gerakan yang dia kembangkan adalah perebutan heart and mind," sambung Moeldoko.

Selain itu, strategi mereka lebih terstruktur karena menyusup ke dalam organ aparatur sipil negara (ASN), aparat keamanan, mahasiswa, berbagai institusi, juga menjelma sebagai pengusaha.

"Jangan salah, itu sudah berada di tengah-tengah kita. Siapa yang menjadi unsur-unsur yang terpengaruh? Melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi, dan termasuk pengusaha," kata Moeldoko melalui rekaman video, Jumat (22/4).

Wake up call Moeldoko terkait NII mendapat dukungan dari Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mendukung peringatan dini dari KSP tersebut. Dia menilai sebagai pejabat publik yang punya otoritas, sudah seharusnya pemerintah menyediakan” payung” kepada masyarakat sebelum hujan turun.

“Kami menilai Kepala Kantor Staf Presiden, Pak Moeldoko bicara mengenai NII itu sebagai peringatan dini bagi kita. Bagi masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati untuk tidak lengah supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan masyarakat itu sendiri.”

“Sudah seharusnya sebagai pemegang otoritas, pemerintah mewanti-wanti dan menyediakan “payung” sebelum hujan bagi masyarakat. Agar dapat melakukan pencegahan dan dapat memitigasi langkah atau upaya yang bisa dilakukan sebelum semuanya terlambat,” jelas Irfaan.

Menurutnya, peringatan Moeldoko dapat membangun kesadaran (awareness)¬ akan bahaya radikalisme yang dapat berujung pada terorisme bagi warga Indonesia. Sebab itu, agar tetap waspada di manapun berada. Karena sebagaimana disampaikan oleh Moeldoko, NII lebih beradaptasi dengan gerakan mereka yang menyusup melalui berbagai elemen struktur yang ada di dalam masyarakat. 

“Mengutip Pak Moeldoko, NII itu ada di dalam berbagai struktur masyarakat. Mulai dari ASN, aparat keamanan, mahasiswa, pengusaha, dan sebagainya. Jelas ini menjadi bukti nyata kalau mereka (NII) itu ada di tengah kita. Jangan ada di antara kita menjadi korban cuci otak mereka dan berjanji setia kepada mereka yang dapat merusak sendi dan tatanan demokrasi di Indonesia serta keutuhan NKRI,” himbaunya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: