Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Jadi Polemik, BHS Minta Pemerintah Urungkan Pembangunan Waduk Bener

Masih Jadi Polemik, BHS Minta Pemerintah Urungkan Pembangunan Waduk Bener Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Sidoarjo -

Upaya Pemerintah membangun Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah senilai Rp2,1 triliun hingga saat ini masih menimbulkan polemik di masyarakat.

Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Ir Bambang Haryo Soekartono, mengingatkan Pemerintah bahwa uang APBN adalah uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan untuk kepentingan rakyat. 

Baca Juga: Dialog Lagi di Wadas, Ganjar Pranowo Komitmen Rangkul Warga

Dewan Penasehat Partai Gerindra Jatim ini meminta Pemerintah memikirkan ulang langkah untuk menggusur atau memindahkan Desa Wadas tersebut. Sebab Desa Wadas sangat subur pertaniannya dan selama ini bisa memberikan kehidupan untuk masyarakat secara turun temurun. Atas polemik tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus Pemerintahan Presiden Jokowi.

"Wilayah Purworejo, Wonosobo sangat berlimpah air dari banyak sungai dan bahkan banyak jumlah waduk dan bendungan yang ada di wilayah sekitar Desa Wadas tersebut," ungkap anggota DPR RI periode tahun 2014-2019 ini di kanal YouTube pribadinya @BHSMEDIACENTER.

Seperti waduk Wadaslintang yang berjarak sekitar 25 km dari waduk Wadas, mempunyai volume sekitar 500 meter kubik dengan volume sekitar 47 juta m3/detik dan sudah berfungsi mulai tahun 1998 zaman Presiden Soeharto.

Baca Juga: Jagoannya Diteriaki Presiden, Pendukung Anies Baswedan Bandingkan dengan Ganjar: Dapat 'Save Wadas'

Selain itu, Waduk Sempor yang berjarak sekitar 50 km dari tempat tersebut mempunyai volume 56 juta m3/detik. Ketiga waduk tersebut sudah berfungsi sebagai irigasi air baku dan pembangkit listrik di wilayah Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, dan bahkan sebagian Kulonprogo. 

Dikatakan Bambang Haryo, volume waduk Wadas yang sedang dalam pembangunan juga sangat besar, sekitar 90 juta m3/detik yang sampai saat ini belum direncanakan manfaatnya untuk irigasi wilayah mana dan bahkan, fungsi air baru hanya digunakan untuk bandara serta penanggulangan banjir yang ada di wilayah Purworejo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: