Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Jadi Polemik, BHS Minta Pemerintah Urungkan Pembangunan Waduk Bener

Masih Jadi Polemik, BHS Minta Pemerintah Urungkan Pembangunan Waduk Bener Bambang Haryo Soekartono | Kredit Foto: Istimewa

"Tentunya tidak tepat posisi waduk dibandingkan dengan lokasi banjir yang ada di bawah dari pada wadah tersebut. Harusnya terbalik waduk penampungan harus di bawah lokasi banjir. Bila bendungan dari waduk yang mempunyai ketinggian sekitar 150 sampai 200 meter tersebut maka air dapat sewaktu-waktu menenggelamkan seluruh Kabupaten Purworejo bahkan Kulonprogo," ungkap Bambang Haryo.

Bambang Haryo juga mengaku heran, dalam pembangunan waduk yang dibagi 2 kontraktor PT Waskita Karya dan PT PP itu membangun dua sisi dinding dan dasar yang sama, tetapi salah satu kontraktor yaitu PT PP mengambil langkah yang berbeda dengan menggunakan bahan baku andesit untuk pondasi bendungan.

Baca Juga: Lantang! Cara Ganjar Hadapi Pendemo dari Desa Wadas Disorot Habis-habisan: Itu Benar-benar...

Sementara itu, PT Waskita Karya tidak menggunakan batu andesit untuk sisi dasar dan dinding lainnya mengingat mendapatkan andesit harus membongkar merusak Desa Wadas yang sudah sangat makmur dan ekosistemnya bagus, termasuk mengintimidasi rakyat di Desa tersebut serta memanipulasi informasi. 

"Saya khawatir ada pihak-pihak yang diduga menginginkan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar batu andesit. Karena batu andesit adalah merupakan seratnya emas dan saya mengkhawatirkan proyek Wadas ini diduga hanya proyek akal-akalan yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga: Janji Pemerintah kepada Warga Desa Wadas, Moeldoko: Insya Allah Sebelum Lebaran....

Dicontohkan Bambang Haryo, beberapa waduk dibangun akhir-akhir ini yang belum dimanfaatkan termasuk long storage Kalimati yang ada di Sidoarjo. Long storage ini mempunyai kapasitas 4 juta m3/detik dengan biaya pembangunan sekitar Rp500 miliar.

"Sangat disayangkan pembangunan yang menelan ratusan miliar ini tidak dimanfaatkan sama sekali sebagai irigasi air baku, ataupun yang lainnya dari yang sudah selesai tahun 2019 hingga sampai dengan saat ini," tukas pria yang dikenal peduli wong cilik ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: