Kaki-kaki Menancap Kuat di Afrika, China Bantu Zambia dalam Proses Restrukturisasi Utang
Presiden Hakainde Hichilema berterima kasih kepada China karena telah bergabung untuk berkomitmen dan bergabung dengan kreditur lain dalam proses restrukturisasi utang Dana Moneter Internasional (IMF) Zambia.
Berbicara pada konferensi pers kuartal pertama 2022 di Statehouse di Lusaka pada Senin (25/4/2022), Hichilema, menekankan bahwa akan sulit bagi pemerintah untuk mencatat pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tingkat utang saat ini.
Baca Juga: Kepulauan Solomon yang Sukses Bikin Barat Gerah, Bicara Keamanan dengan China
“Dengan bangga mengumumkan kepada bangsa bahwa kami melibatkan China, kami melibatkan kreditur lain untuk menegosiasikan paket resolusi utang, saya melibatkan China sendiri sebagai Presiden. Itu tugas saya, yang Anda berikan kepada saya, bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, Luar Negeri kami ingin mengucapkan terima kasih kepada China karena telah bergabung dalam kesepakatan kerangka kerja bersama untuk menyelesaikan krisis utang,” ungkapnya, dilansir Africa News.
Dia mengatakan bahwa untuk efek ini Zambia telah mencatat kemajuan dengan program restrukturisasi utang yang ditargetkan untuk memulihkan dan menghidupkan kembali ekonomi negara.
“Tahun lalu kami mencapai kesepakatan tingkat staf dengan IMF tentang restrukturisasi utang, Anda tidak dapat membangun ekonomi dengan gunungan utang yang besar, dan kami mengambil keputusan untuk menghapus utang ini dan menciptakan ruang untuk melepaskan sumber daya untuk pembayaran utang di negara-negara berkembang. ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi,” katanya.
Hichilema menambahkan bahwa bertentangan dengan pernyataan beberapa sektor masyarakat bahwa dia mengabaikan China dalam proses negosiasi IMF, dia secara pribadi melibatkan China, dan dengan bangga mengumumkan bahwa China sekarang menjadi bagian dari komite kerangka kerja bersama.
Kepala Negara menjelaskan bahwa dalam delapan bulan Partai Persatuan Pembangunan Nasional (UPND) telah menjabat, Zambia sedang dalam proses restrukturisasi utang, menambahkan bahwa semua komponen yang diperlukan telah disiapkan.
Lebih lanjut Hichilema menyatakan bahwa bukan suatu kebetulan bahwa negara ini terus mencatat penurunan tingkat inflasi dan nilai tukar yang stabil, tetapi itu karena langkah-langkah yang terus dilakukan pemerintah untuk membawa stabilitas ekonomi negara.
Pemerintah UNDP telah mencatat menyalahkan pendahulunya Front Patriotik (PF) di bawah Edgar Lungu karena menjerumuskan negara ke dalam kesulitan ekonomi dan menimbulkan hutang yang sangat besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto