Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas PAN Disalip Perindo, Saleh Daulay Blak-blakan: Banyak Tanda Tanya

Elektabilitas PAN Disalip Perindo, Saleh Daulay Blak-blakan: Banyak Tanda Tanya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Amanat Nasional (PAN) menghormati hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menyebut elektabilitas PAN di Pemilu 2024 berada di bawah Partai Perindo. Namun PAN mempertanyakan metode statistik yang dipergunakan IPI dalam hasil surveinya. 

"Secara akademik kami mengapresiasi hasil survei itu. Meskipun, ada banyak tanda tanya yang terselip," kata Ketua DPP PAN Saleh Daulay dalam keterangannya, Kamis (28/4).

Pada hasil survei IPI, ada enam partai politik yang lolos ambang batas parlemen empat persen jika Pemilu digelar hari ini. PAN yang saat ini menghuni DPR diprediksi tidak lolos, bahkan elektabilitasnya kalah dari Perindo. 

"Sejauh yang kami tahu, mereka juga tidak bisa menjelaskan mengapa hasil survei yang mereka lakukan selalu jauh berbeda dari perolehan PAN pada Pemilu. Katanya, pakai metode yang sudah teruji. Tapi hasilnya tidak benar. Ini yang salah yang mana? Metodologinya atau apa?" ujar Saleh, kebingungan. 

Baca Juga: Henri Subiakto “Senggol” Anies Baswedan, Refly Harun Blak-blakan: Kalau Menurut Saya, Hormati Saja…

Jelasnya, tambah Saleh, pihaknya tidak punya waktu untuk menggali lebih dalam perhitungan survei yang dilakukan lembaga survei besutan Burhanuddin Muhtadi itu. "Kami orang partai. Tidak punya waktu untuk menelusuri metodologi yang mereka pakai. Posisi kami, ya menerima hasil survei itu dengan sejumlah catatan kritis," ungkapnya. 

Selain itu, menurut Ketua Fraksi PAN DPR itu, selama ini partainya jarang sekali melakukan survei yang diekspos ke publik. Anehnya, hasil survei yang Saleh klaim tidak netral selalu diumumkan ke publik. "Nah, di survei itu PAN dipatok di angka yang sangat jauh dari hasil-hasil Pemilu sebelumnya. Dan selalu begitu," tegas dia. 

"Kalau ditanya, mengapa hasilnya jauh dari kenyataan, jawabannya hasil survei dinamis. Ada margin error, ditentukan oleh undecided voters, dan tergantung kinerja caleg. Kalau begitu jawabannya, mengapa masih perlu ada survei? Hasilnya kan banyak yang melenceng?" tekan politisi asal Sumatera Utara itu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: