Selain itu, dari sisi pasokan, seluruh cabai konsumsi berasal dari produksi domestik. Kegiatan impor cabai, yang menyumbang sekitar 8 hingga 9 persen kebutuhan cabai domestik, hanya dilakukan untuk cabai kering (untuk kebutuhan industri).
Selanjutnya, untuk komoditas keempat, gula adalah komoditas sembako dengan tingkat fluktuasi harga yang relatif tinggi. Dalam 5 tahun terakhir, fluktuasi harga gula terjadi di tahun 2019, 2020, dan 2022. Fluktuasi tersebut sangat berkaitan persentase impor gula yang mencapai 75,5 persen dari total kebutuhan domestik.
Baca Juga: PSI Soroti Soal Kaos Anies Baswedan Presiden, Loyalis: Mereka Ingin Beliau Naik Pangkat, Salah?
Komoditas kelima dan keenam, bawang putih dan bawang merah, adalah komoditas sembako dengan tingkat fluktuasi harga yang sangat tinggi. Dalam 5 tahun terakhir, fluktuasi harga gula terjadi di setiap tahun. Fluktuasi tersebut adalah kombinasi dari sentra produksi kedua komoditas tersebut yang mayoritas berada di Pulau Jawa/berasal dari impor serta tingkat kerumitan logistik yang relatif tinggi karena sangat sensitif terhadap perubahan cuaca dan membutuhkan perlakuan khusus dengan menggunakan cold chain logistics dalam proses pengiriman.
Sementara itu, komoditas ketujuh dan kedelapan, daging sapi dan daging ayam, adalah komoditas dengan tingkat fluktuasi harga yang relatif rendah. Fluktuasi harga daging sapi yang relatif rendah lebih disebabkan karena konsumsi daging di Indonesia lebih banyak daging ayam (3,4 juta ton) dibandingkan daging sapi (0,55 juta ton).
"Sedangkan, fluktuasi harga daging ayam yang relatif rendah disebabkan oleh kebutuhannya yang dapat dipenuhi oleh produksi domestik," ujar Denny.
Baca Juga: Sambut Idul Fitri, Holding Danareksa Bagikan Al Quran dan Paket Sembako kepada Masyarakat
Dan untuk komoditas yang terakhir, telur ayam, adalah komoditas dengan tingkat fluktuasi harga yang relatif rendah. Sama dengan daging ayam, kebutuhan telur ayam dapat dipenuhi oleh produksi domestik. Sentra produksi telur ayam di Indonesia mayoritas berasal dari Pulau Jawa (Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: