Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bambang Haryo: Merak Macet Total !!! ASDP Gagal Kelola Pelabuhan

Bambang Haryo: Merak Macet Total !!! ASDP Gagal Kelola Pelabuhan Sejumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Sumatera antre di Pelabuhan Merak Banten, Selasa (4/5/2021) dinihari. Berdasarkan data Posko Pelabuhan Merak sejak 28 April hingga 3 Mei 2021 terjadi peningkatan jumlah pemudik yang secara keseluruhan mencapai 180.044 orang, terdiri dari 9.819 pejalan kaki dan 170.225 penumpang kendaraan. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Antrean panjang kendaraan yang akan menyeberangi lintasan Merak-Bakauheni menjelang libur Lebaran tahun ini menunjukkan ketidaksiapan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) karena dianggap lalai mengelola pelabuhan penyeberangan tersebut.

Bambang Haryo Soekartono, tokoh masyarakat trasportasi nasional, mengatakan antrean panjang itu terjadi karena PT ASDP tidak segera membangun jumlah dermaga yang layak dan cukup untuk mengantisipasi jumlah kapal yang ada di lintasan tersebut.

“Di Merak-Bakauheni ada 74 kapal yang siap beroperasi, tetapi tidak lebih dari 40% saja yang tertampung di dermaga. Sisanya yang 60% kapal terpaksa mengganggur dan tidak bisa beroperasi,” ungkap Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur ini, Sabtu (30/4/2022).

Akibatnya, terjadi kapasitas mengganggur (idle capacity) yang sangat besar dan tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin menyeberang. “Ini satu kesalahan manajemen transportasi, seharusnya pemerintah menekan ASDP segera membangun dermaga untuk antisipasi penambahan kapasitas angkut,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan, terjadi antrean panjang kendaraan menjelang Pelabuhan Merak hingga 19 km pada Jumat (29/4/2022).

Kemacetan parah tidak hanya terjadi di jalan tol, tetapi hingga jalan arteri menuju Merak. “Keadaan ini menunjukkan ASDP sebagai kaki tangan pemerintah gagal mengantisipasi lonjakan penumpang sebab selama ini lalai.”

Menurut Bambang Haryo, kekurangan dermaga yang terjadi selama ini mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat yang tidak terangkut, serta kerugian bagi perusahaan pelayaran yang sudah menyiapkan kapalnya dengan baik tetapi tidak bisa dioperasikan.

Kondisi itu diperparah dengan tidak dapat dimanfaatkannya dermaga 5 secara maksimal karena beberapa dolphin di dermaga 5 Bakauheni mengalami kerusakan parah dan infrastruktur lainnya tidak layak.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: