Sindir Refly Harun, Ali Ngabalin: Isi Kepala dan Hatimu Penuh Fitnah dan Kebencian
“Serangan verbal terhadap siapapun yang mengkritik Presiden Jokowi dengan mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak menggambarkan intelektualitas. Hanya menggambarkan perilaku preman jalanan. Tapi mohon maaf ini salah saja dalam tanda kutip tentunya,” tambahnya.
Dia merasa iba melihat Presiden Jokowi karena dikelilingi oleh komunikator-komunikator yang buruk. Hal itu antara lain dapat berdampak ke Presiden sendiri.
“Karena saya menganggap kasihan Presiden Jokowi-nya kalau dikelilingi dengan komunikator-komunikator yang buruk. Tapi belum tentu juga saya benar. Makanya saya katakan tidak ada yang namanya kebenaran mutlak,” katanya.
“Kita bisa testing terhadap publik yang lebih netral, publik yang mau lebih berpikir secara akal sehat. Karena susahnya komunikator istana itu tidak pernah mau berpikir dari sisi analisis, hanya mau melakukan kekerasan verbal saja,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: