Indonesia Diperingatkan China akan Hadapi Bahaya dari Aliansi Amerika, ASEAN Bersiap
Di antara mereka yang tidak hadir adalah pemimpin Myanmar, yang telah dikeluarkan karena kudeta tahun lalu, dan presiden Filipina, yang akan berada dalam transisi setelah pemilihan.
Filipina adalah salah satu dari beberapa negara Asean yang terkunci dalam sengketa maritim dengan China atas Laut China Selatan yang kaya sumber daya.
Baca Juga: Salut! Langkah Berani Malaysia Soal Myanmar Bikin Wajah ASEAN Malu
Negara-negara di kawasan khawatir tentang pembangunan militer China di perairan yang disengketakan dan beberapa meningkatkan hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat.
Tapi mereka juga khawatir terjebak dalam persaingan China-AS.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan China tetap menjadi "tantangan mondar-mandir" bagi AS, dan AS telah mengalokasikan 6 miliar dolar AS untuk Pacific Deterrence Initiative, dana Departemen Pertahanan untuk memerangi pengaruh China di wilayah tersebut.
“Sesuai dengan Strategi Pertahanan Nasional baru kami, kami akan meningkatkan postur kekuatan, infrastruktur, kehadiran, dan kesiapan kami di Indo-Pasifik --termasuk pertahanan rudal Guam,” katanya kepada Komite Alokasi Senat AS.
Perkembangan tersebut semakin mengkhawatirkan Beijing.
Dalam panggilan telepon dengan timpalannya dari Indonesia Retno Marsudi pada bulan Maret, Wang mengatakan Beijing akan terus mendukung ASEAN untuk memainkan peran sentral dalam keamanan regional, dan bahwa negara-negara kecil tidak boleh digunakan sebagai alat untuk konfrontasi kekuatan besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto