Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IBSW Apresiasi KSP Jembatani Tantangan Pengembangan Era Digital Indonesia

IBSW Apresiasi KSP Jembatani Tantangan Pengembangan Era Digital Indonesia Kredit Foto: IBSW
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama ini Indonesia ditengarai menghadapi lima tantangan terbesar dalam pengembangan era digital, yakni masalah cyber security, ketatnya persaingan, pembangunan sumber daya manusia, ketersediaan akses internet yang mumpuni serta regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman. Namun demikian, pengamat birokrasi dari Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW), Nova Andika, optimistis Indonesia telah berada di jalan yang tepat untuk menjawab tantangan itu dengan efektif. 

Salah satunya, kata Nova, tak lepas dari peran Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang terus mendorong tak hanya pemerintah, melainkan juga pihak swasta untuk menciptakan ekosistem digital talent di Indonesia. Tidak hanya mengimbau, menurut Nova, KSP sudah melakukan banyak hal nyata berkaitan dengan itu. 

Baca Juga: Komitmen Kebangsaan dan Jaga NKRI, Moeldoko Diapresiasi Milenial

"Misalnya, beliau menginisiasi program pengembangan yang menargetkan 100 ribu talenta digital di Indonesia melalui pendidikan vokasi. Upaya sungguh-sungguh itu kini sudah memunculkan terbentuknya sekitar 60 ribu talenta digital. Itu harus kita apresiasi bersama karena benar- benar efektif, dengan melibatkan peran swasta secara penuh," kata Nova dalam keterangan pers Rabu, dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (11/5/2022). 

Nova menunjukkan bukti kesungguhan pemerintah yang dimotori KSP Moeldoko tersebut yakni antara lain dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Huawei Indonesia pada Oktober 2020. Salah satu isinya berkaitan dengan pengembangan 100 ribu talenta digital di Indonesia.

Baca Juga: Moeldoko: Pemerintah Dorong Pihak Swasta Ciptakan Ekosistem Digital Talent Indonesia

"Saat itu KSP Moeldoko mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta, seperti Huawei Indonesia, mengingat kebutuhan Indonesia hingga tahun 2030 akan sekitar sembilan juta SDM mumpuni  yang menguasai teknologi digital terdepan," kata Nova.

Direktur Eksekutif IBSW itu bahkan masih mengingat jelas bagaimana Moeldoko merinci kebutuhan SDM Indonesia yang menguasai sepenuhnya teknologi masa depan seperti cloud, kecerdasan artifisial (AI), analitik big data, 5G hingga IoT.

Kerja sama dengan Huawei pun menurut Nova benar-benar tepat, mengingat perusahaan swasta tersebut bersama the ASEAN Foundation telah membentuk ASEAN Academy Indonesia yang aktif menggelar berbagai pelatihan, seminar, studi banding, sertifikasi, hingga kompetisi yang dirancang memperkaya wawasan, memperdalam pemahaman, serta meningkatkan penguasaan terhadap teknologi-teknologi terdepan.

Sebagaimana diberitakan media massa arus utama, pada Selasa (10/5/2022) KSP Moeldoko menindaklanjuti MoU dengan Huawei tersebut dengan, antara lain, melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Huawei Indonesia di Jakarta. 

Baca Juga: Balas KSP yang Minta Menteri Disiplin, Sufmi Dasco Ahmad Sebut Prabowo Fokus Membantu Jokowi

Dalam kunjungan tersebut, Moeldoko Kembali mengingatkan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi kerja sama pihak swasta yang turut mendukung terbentuknya ekosistem digital di Indonesia.

"Oleh karenanya, pemerintah juga terus mendorong inovasi lain dari pihak swasta, terutama dalam membentuk talenta-talenta digital di Indonesia," kata KSP, lebih lanjut. 

Baca Juga: Moeldoko Ajak Masyarakat Adat Waspadai Radikalisme dan Intoleransi

Sementara Direktur Strategi ICT dan Bisnis Huawei, Mohamad Rosidi, menyatakan apresiasi dan terima kasih pihaknya kepada pemerintah yang membuka peluang bagi pihaknya sebagai dunia swasta untuk berperan serta dalam upaya meraih cita-cita bangsa. Ucapan itu terutama ditujukannya kepada KSP Moeldoko yang dinilainya terus membuka peluang swasta untuk lebih pro-aktif.

"Kami sangat mengapresiasi bimbingan dan nasihat dari Bapak Moeldoko kepada kami untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Kami terus berkomitmen untuk menciptakan link and match antara lulusan vokasi dengan industri kerja," kata Mohamad Rosidi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: