Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Manfaatkan Limbah Batu Bara, Ini Kata Erick Thohir

PLN Manfaatkan Limbah Batu Bara, Ini Kata Erick Thohir Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

"Di banyak negara sudah menyepakati bahwa FABA bukanlah limbah B3. Tinggal bagaimana perlakuan FABA sebagai limbah non B3 dapat disepakati di Indonesia, sehingga dalam operasionalnya nanti bisa menjadi lebih fleksibel, masif, dan environmental wise," ujar Ahsin.

Ahsin mengatakan, sejak pemerintah men-delisting FABA dari daftar limbah B3 pada April 2021, PLN secara aktif mengelola FABA yang tadinya ditumpuk saja menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. 

Baca Juga: FABA Dikhawatirkan Ganggu Industri Semen, Agus Pambagio: Itu Perlu Dibicarakan Baik-Baik

Menurutnya, hingga triwulan pertama tahun ini, PLN telah menghasilkan 1,28 juta ton FABA untuk menjadi bahan baku tambahan konstruksi.

FABA yang dihasilkan PLN Grup ini berasal dari seluruh PLTU yang ada di setiap regional. Jika dirinci, wilayah Jawa Madura Bali yang mempunyai banyak PLTU saat ini mempunyai cadangan Fly Ash 2,6 juta ton yang bisa diolah menjadi bahan baku tambahan. 

Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan mempunyai cadangan 1,8 juta ton dan wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara sebesar 194 ribu ton.

Baca Juga: Siaga 24 Jam! PLN Jaga Pasokan Listrik di Momen Libur Lebaran

"Fly Ash sendiri digunakan PLN dalam campuran pembuatan paving blok, u ditch, kanstin, genteng beton, batako hingga pot bunga. Fly Ash ini banyak digunakan PLN untuk membangun beberapa proyek konstruksi jalanan di wilayah Unit Operasi," ujarnya.

Untuk Bottom Ash, total cadangan hingga Maret 2022 ini sebesar 1,5 juta ton. Jawa Madura Bali mempunyai cadangan Bottom Ash sebanyak 991 ribu ton, sedangkan wilayah Sumatera dan Kalimantan memiliki cadangan sebanyak 585 ribu ton. Wilayah Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara memiliki cadangan 26 ribu ton Bottom Ash.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: