- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Saham Bank Jago Rontok Berkeping-keping, Ingat Omongan Lo Kheng Hong Bikin Merinding: Mengerikan!
Pelaku pasar cemas melihat harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang rontok berkeping-keping. Mengalami ARB berjilid-jilid sejak Senin, koreksi harga saham Bank Jago kini mencapai -30,04% dalam sepekan.
Hingga perdagangan Jumat, 13 Mei 2022 pun, harga saham Bank Jago anjlok dan ARB dengan koreksi -6,86% ke level Rp8.150 per saham. ARB sudah terjadi sejak menit awal perdagangan bursa pagi tadi. Tak sedikit investor online di jagat media sosial yang mengaku rugi besar akibat penurunan harga saham Bank Jago yang signifikan. Lo Kheng Hong Gak Berani Colek Saham Bank Digital: Bagi Saya Itu Sangat Mengerikan!
Warganet dengan akun @belrevaels_*** mengaku pernah membeli saham Bank Jago di harga Rp13.000 per saham dan kemudian ia cut loss di kisaran harga Rp11.000 per saham.
"Aku beli di 13rb-an, CL di 11-an, sudah sakit hati, ini malah ndlosor lagi," tulisnya, dilihat pada Jumat, 13 Mei 2022.
Ada pula warganet @deni_ku*** yang mengaku investasinya minus hingga lebih dari Rp52 juta akibat membeli saham Bank Jago di harga Rp17.000 per saham, "Minus 52 jt beli di 17 ribu."
Pengalaman rugi akibat penurunan harga saham Bank Jago juga dialami warganet @vini_*** yang menulis, "You are not alone... 12jetongg min.. syedihhh."
Melihat kepanikan sejumlah investor ketika harga saham afiliasi Gojek ini, warganet @aqil_b*** mengatakan hal itu dapat menjadi pelajaran supaya nasib serupa tidak terulang, "Coba tanya dlm diri aja, knp beli itu disaat teknikalnya nggk bngt, jgn kepancing grup2 diluar sana krng2in fomo, jadiin pelajaran biar gk terulang."
Bahkan, ada pula warganet yang mengingat kembali peringatan dari investor kawakan RI, Lo Kheng Hong yang pernah mengatakan betapa mengerikannya saham bank digital, termasuk Bank Jago.
"Jadi inget dawuhe pak LKH kalo beliau kurang tertarik dengan emiten tsb," tulis @anjarmarr***.
Untuk pengingat, dalam sebuah kesempatan, Lo Kheng Hong mengutarakan ketakutannya untuk "mencolek" saham bank digital yang booming sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun 2022.
Secara terbuka, Pak Lo-sapaan akrabnya-mengaku tak berani menyentuh saham-saham bank digital. Terlebih lagi, jika saham tersebut sudah memiliki valuasi yang mahal. Lo Kheng Hong mengaku, sudah banyak ia temukan bank digital dengan valuasi yang mahal, bahkan dengan price to book sampai 50 kali dengan aset di bawah Rp10 triliun.
"Perusahaan kecil sampai diperdagangkan dengan price to book 50 kali, ada yang price earning ratio sampai 400 kali lebih. Itu bagi saya sangat mengerikan. Saya pasti nggak pernah sentuh yang seperti itu," tegas Pak Lo saat bincang virtual pada Februari 2022 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: