Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melihat Isu Deforestasi di Dunia, Apakah Hal Baru? Ini Kata Pakar

Melihat Isu Deforestasi di Dunia, Apakah Hal Baru? Ini Kata Pakar Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Secara sederhana, deforestasi diartikan sebagai konversi hutan menjadi non-hutan, yang mana hal ini sesungguhnya bukanlah hal baru dalam sejarah pembangunan dunia. 

"Sejak awal peradaban mulai manusia tidak dapat terlepas dari deforestasi. Kebutuhan lahan yang meningkat akibat pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan dan pembangunan, maka konversi hutan menjadi non hutan menjadi hal yang lumrah terjadi setiap negara," seperti dicatatkan laman Palm Oil Indonesia. 

Baca Juga: APROBI: Biodiesel Tidak Mengganggu Penggunaan Sawit untuk Minyak Goreng

Beberapa hasil studi penelitian yang dirangkum PASPI mengungkapkan, pada era pra pertanian hingga tahun 1980, sudah 701 hektar hutan dikonversi menjadi non-hutan. Dari jumlah tersebut, sebesar 93 persen (653 juta hektar) terjadi di wilayah sub-tropis, sedangkan 7 persen sisanya terjadi di daerah tropis. 

"Lahan pertanian yang berada di daerah tropis, Eropa, Amerika Utara, Rusia, dan China merupakan hasil dari deforestasi. Dengan persentase penyebaran 33 persen di kawasan Amerika Selatan, 31 persen Afrika, 19 persen Asia Tenggara, dan 17 persen di wilayah lainnya," catat laman Palm Oil Indonesia. 

Dalam sumber yang sama juga disebutkan, sekitar 71 juta hektar lahan merupakan ekspansi padang penggembalaan sapi dan kebun kedelai di Amerika Selatan. Sementara deforestasi di Indonesia terjadi pada era logging yang masif pada periode sebelum tahun 1990-an.

Baca Juga: Peran Kebun Sawit yang Mirip Hutan, Seperti Apa? Ini Kata Pakar

Berdasarkan data yang ada, pada tahun 1950, masih terdapat 162 juta hektar luas tutupan hutan. Namun pada tahun 2016, luas hutan tersisa 95,3 juta hektar. Hal ini berarti, telah terjadi deforestasi seluas 66,7 juta hektar. 

Saat ini, lahan konversi hutan telah menjadi perkotaan, pemukiman, jalan raya, pertanian, termasuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Kendati demikian, deforestasi bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi merupakan fenomena normal karena menjadi bagian dari pembangunan suatu negara. 

"Lantas mengapa kebun kelapa sawit yang dikambinghitamkan menjadi penyebab utama deforestasi di Indonesia?" catat laman Palm Oil Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: