Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Said Didu Komentari Foto Jokowi dengan Biden: Seperti Guru Marahi Murid

Said Didu Komentari Foto Jokowi dengan Biden: Seperti Guru Marahi Murid Kredit Foto: Twitter/msaid_didu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kunjungan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat untuk mengikuti rangkaian forum KTT khusus ASEAN-AS menjadi sorotan masyarakat.

Dalam sesi kunjunganya, terjadi momen unik sebuah foto yang memperlihatkan Jokowi sedang berbincang dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Baca Juga: Jokowi Bertitah, Petinggi Perusahaan Besar Amerika pun Kecantol

Foto tersebut memperlihatkan, lengan kanan Joe Biden menunjuk ke arah Jokowi yang sedang memegang secarik kertas.

Melalui akun Twitter pribadinya, Mantan Sekretaris BUMN Said Didu menyindir foto Jokowi dengan Biden harap dihapus karena seperti seorang guru yang memarahi murid.

“Berharap foto ini hilang atau dihapus karena seakan seorang guru marahi muridnya karena bawa contekan,” ucap Said Didu dikutip FIN dari @msaid_didu pada Sabtu,14 Mei 2022.

Dalam sesi pertemuan KTT ASEAN-AS. Jokowi menyerukan untuk menghentikan perang di Ukraina sekarang juga.

Menurut Presiden Jokowi perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaa dan memperburuk perekonomian dunia.

“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi COVID-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka,” ujar Jokowi, Jumat 14 Mei 2022 waktu setempat.

Perang di Ukraina telah memperburuk ekonomi dunia, dengan meningkatnya harga pangan, energi, sehingga memicu inflasi. Hal itu sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di negara berkembang dan kurang berkembang.

Jokowi juga mengatakan perang di Ukraina telah melemahkan multilateralisme dan berpotensi memecah belah hubungan antar negara.

“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” kata Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: