Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kenaikan Tingkat Inflasi, DPR: Waktu Tepat untuk Memperkuat Perlindungan Sosial!

Soal Kenaikan Tingkat Inflasi, DPR: Waktu Tepat untuk Memperkuat Perlindungan Sosial! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR RI Heri Gunawan menanggapi perkiraan tingkat inflasi Indonesia pada 2022 diperkirakan meningkat di atas 5-6%. 

Bedasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi per April 2022 telah mencapai 3,47% secara tahunan. Secara bulanan inflasi mengalami kenaikan 0,95%. Berkaca pada hal itu dia mengatakan saat ini waktu yang tepat untuk memperkuat program perlindungan sosial. 

Baca Juga: DPR Desak Kedutaan Singapura Berikan Klarifikasi Tentang Deportasi UAS

“Kami DPR RI dan pemerintah telah sepakat menetapkan inflasi 2022 pada rentang 2-4%. Jika angka inflasi melebihi yang ditetapkan, maka perlu penguatan daya beli masyarakat dan menjamin ketersediaan barang. Adapun jika kedua hal tersebut tidak dilakukan, bisa saja naiknya inflasi akan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian,” jelas laki-laki disapa Hergun dengan Wartawan, di DPR RI, Rabu (18/5).

Menurut dia, kenaikan inflasi sebenarnya menunjukkan daya beli masyarakat sudah pulih setelah dua tahun melemah akibat pandemi COVID-19. Dia mengatakan, peningkatan daya beli juga membuktikan bahwa upaya pemulihan ekonomi nasional telah mencapai hasil yang baik.

"Inflasi menyebabkan harga melonjak, menurunkan daya beli masyarakat, menaikkan suku bunga, dan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan. Pemerintah harus segera menyiapkan langkah-langkah bantuan untuk meminimalkan dampak inflasi. Prioritasnya harus menyelamatkan orang dari jatuh ke dalam kemiskinan," kata Hergun. 

Misalnya, AS dengan trade share 12,40% mengalami inflasi 8,3% (YoY/YoY) atau tahunan pada April 2022. Uni Eropa dengan trade share 11,46% mengalami tingkat inflasi sebesar 7,5% (year-on-year) pada Maret 2022.

China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan pangsa perdagangan 20,24%, dan inflasi April 2022 sebesar 2,1% (year-on-year), tertinggi sejak November 2021.

“Tidak hanya itu, IMF juga telah menurunkan perkiraan pertumbuhan global 2022 dari 4,4% menjadi 3,6%, dengan inflasi diperkirakan akan meningkat dari 3,9% menjadi 5,7% pada kelompok maju dan 5,9% pada kelompok maju. negara menjadi 8,7%,” jelasnya. 

Baca Juga: Jadi Tonggak Pemulihan Ekonomi Global, Kominfo Bahas Rancangan Paket Bali di 2nd Meeting DEWG G20

Adapun anggota parlemen di daerah pemilihan Jawa Barat IV itu melanjutkan, dalam realitas situasi di atas, tinggal menunggu waktu saja sebelum kenaikan inflasi ditransmisikan dari negara mitra dagang ke Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: