Studi Global Terbaru Cisco: Cara Kerja Hybrid dapat Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan
Menurut studi global terbaru Cisco, Rabu (18/5/2022) pekerjaan hybrid telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan, keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, serta kinerja karyawan di Indonesia.
Sementara itu, organisasi telah memperoleh manfaat dari tingkat produktivitas karyawan yang lebih tinggi sehingga lebih banyak yang perlu dilakukan untuk membangun budaya inklusif dan sepenuhnya menanamkan pengaturan kerja hybrid untuk meningkatkan tingkat kesiapan dan meningkatkan pengalaman karyawan.
Baca Juga: Mitigasi Kejahatan Siber, ICAEW: Cybercrime Akan Hadir Selama Trend Hybrid
Melansir dari siaran resminya, studi Cisco yang berjudul "Employees are ready for hybrid work, are you?" menemukan bahwa lebih dari satu dari dua karyawan (56%) di Indonesia percaya bahwa kualitas kerja telah meningkat. Sementara, 53% responden merasa bahwa produktivitas mereka meningkat.
Lebih dari tiga perempat (77%) juga merasa peran mereka sekarang dapat dilakukan dengan sukses dari jarak jauh seperti di kantor. Namun, survei terhadap 28.000 karyawan dari 27 negara, termasuk lebih dari 1.050 responden dari Indonesia, mengungkapkan bahwa hanya satu dari empat (25%) karyawan Indonesia yang berpikir bahwa perusahaan mereka 'sangat siap' untuk masa depan dengan pekerjaan hybrid.
"Dua tahun terakhir telah menunjukkan kepada kita bahwa pekerjaan bukan lagi tempat kita pergi, tetapi apa yang kita lakukan. Dalam situasi pekerjaan hybrid, karyawan dan perusahaan di Indonesia merasakan manfaat nyata dari peningkatan kesejahteraan karyawan hingga produktivitas dan kinerja kerja yang lebih baik," jelas Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia.
Baca Juga: Tren Hybrid Working 2022, Perusahaan Disarankan Lakukan Penyesuaian
"Namun, pekerjaan hybrid lebih dari sekadar mendukung kerja jarak jauh atau kembali ke kantor dengan aman. Para pemimpin perusahaan perlu memikirkan kembali cara menumbuhkan budaya inklusif, menempatkan karyawan, pengalaman, keterlibatan, dan kesejahteraan mereka di pusat, dan memodernisasi jaringan dan infrastruktur keamanan mereka untuk memberikan pengalaman karyawan yang lancar, aman dan inklusif," tambahnya.
Kerja secara hybrid telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan
Penelitian Cisco ini melihat dampak pekerjaan hybrid pada lima kategori kesejahteraan, di antaranya kesejahteraan emosional, keuangan, mental, fisik, dan sosial dengan 6 dari 10 karyawan (63%) mengatakan pekerjaan hybrid dan jarak jauh telah meningkatkan berbagai aspek kesejahteraan mereka.
Waktu di luar kantor telah meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja bagi 75% karyawan di Indonesia. Jadwal kerja yang lebih fleksibel (70%) dan waktu perjalanan yang berkurang atau hilang secara signifikan (55%) berkontribusi pada peningkatan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: