Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manuver Parpol Jelang Pemilu 2024, Gus Yahya Ogah NU Dipakai...

Manuver Parpol Jelang Pemilu 2024, Gus Yahya Ogah NU Dipakai... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, terkadang banyak manuver yang dilakukan sejumlah partai politik untuk meraup suara. Ada yang menggunakan politik uang, adapula yang menggunakan identitas agama demi meraih suara banyak.

Menyiasati hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf, meminta partai politik (parpol) tidak mengeksploitasi NU untuk kepentingan politik identitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Baca Juga: Bukan Prabowo atau Ganjar, Pengamat Sebut PDIP Mulai Dekati Sosok Ini untuk Pilpres 2024

“Saya ingin sampaikan di sini bahwa kami tidak mau dan memohon parpol jangan pakai politik identitas, terutama identitas agama, termasuk identitas NU,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (23/5) dikutip dari Antara.

Dia mengingatkan NU bukan untuk parpol tertentu, melainkan untuk seluruh bangsa. “Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik. NU ini untuk seluruh bangsa,” tegasnya.

Permintaan itu ditujukan bukan hanya untuk parpol tertentu saja, melainkan kepada semua parpol yang memanfaatkan politik identitas untuk kepentingan tertentu.

Dia mengimbau parpol tidak menggunakan NU sebagai senjata dalam konstelasi politik; karena jika hal itu terus dilakukan, maka dikhawatirkan menjadi politik tidak sehat.

“Semuanya, untuk semua partai. Jadi, NU itu enggak boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik, karena kalau kami biarkan terus begini, ini tidak sehat,” katanya.

Baca Juga: Bahas Syarat dari Cak Imin, Waketum PAN: Dada Sesak, Mata Berkunang-Kunang, dan Tensi Darah Naik

Sementara itu, terkait dugaan renggangnya hubungan PBNU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gus Yahya menegaskan dirinya tak pernah menyatakan apa pun yang bisa memberi pengaruh negatif terhadap PKB.

“Kami kan nggak ngapa-ngapain. Kami kan nggak melakukan apa-apa. Saya tidak memberikan pernyataan apa pun yang katakanlah berisi negatif (bagi) siapa pun, apalagi PKB. Kalau ada mengatakan renggang, ya mereka yang merenggangkan diri,” ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: