Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Berpolemik, Sambel Tjap Lima Delapan Tetap Eksis Dan Klop Dengan Selera Konsumen

Meski Berpolemik, Sambel Tjap Lima Delapan Tetap Eksis Dan Klop Dengan Selera Konsumen Kredit Foto: Istimewa

“Untuk rasa memang kita bedakan dari saos sambel lainnya. Karena kita ambil varian saosnya yang pedas dan gurih serta aroma bau bawangnya tidak menyengat. Untuk mewujudkan semua itu tentunya kita memiliki rating produk sendiri mulai dari unsur gurih, asin, pedas, manis, aroma bawang, aroma cabai, tekstur dan warna serta tingkat kehalusannya. Dengan memperhatikan rating itu, kami berkeyakinan Sambal Tjap Lima Delapan tetap jadi pilihan konsumen. Dan kita akan selalu mempertahankan produk sesuai dengan segmen pasar,” ujar Aerlangga dengan nada optimis. 

Dikesempatan itu, pengusaha yang dikenal sukses didunia bisnis ini juga menegaskan akan tetap menempuh jalur hukum demi mempertahankan gambar yang diklaim olehnya sebagai gambar buatannya sendiri. 

“Setelah mengklarifikasi mengenai penarikan produk Sambal Tjap Lima Delapan oleh PD SBP, disini saya tegaskan tetap akan menempuh langkah selanjutnya prihal hak cipta. Mengenai gambar yang dipakai dan dikomersilkan oleh PD SBP yang memang menggunakan gambar yang memiliki hak cipta seni gambar kami. Jadi ditunggu saja perkembangan selanjutnya, karena ini masih proses,” pungkas Aerlangga. 

Sementara dari pantauan media dipasaran, produk Sambel Tjap Lima Delapan masih menjadi pilihan sebagai pelengkap rasa para pecinta kuliner Baso dan Mie Ayam. 

“Saya tetap setia dengan sambel Tjap Lima Delapan. Karena rasanya maknyos. Dan pelanggan Baso saya tidak mau jika saya beri saos yang bukan dengan gambar angka lima delapan. Memang sempat beberapa kali saya keliru membeli saos ini (sambil menunjukkan botol saos yang bergambar angka 58, namun tertera Sambel Pedas Cap Mapan-Red). Dan saya sempat tanya sama pedagang saosnya. Eh katanya, ini produknya sama, tapi ganti merk. Lah kok bisa ya. Padahal gambarnya ga berubah,” tutur pedagang Baso yang kerap disapa Pa’De Jawir. 

Dari penilaian dan laporan konsumen yang diterima PT CBM membuktikan kalau produk sambel Tjap Lima Delapan menjadi pilihan nomor satu dipasaran. 

Diberitakan sebelumnya, demi mempertahankan pemasaran Sambel Pedas Tjap Lima Delapan, Aerlangga didampingi kuasa hukum sebelumnya telah mendatangi Polresta Cirebon guna membuat laporan pengaduan dugaan tindak pidana Pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 113 ayat (3) dan ayat (4) jo pasal 9 ayat (1) dan ayat (3) UU RI No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta terhadap PD. Surabraja Putra, beberapa pekan lalu. 

Dalam laporannya dihadapan penyidik, Aerlangga menerangkan jika ada seseorang telah menggunakan ciptaannya yang disematkan dalam produk saus sambel yang telah didistribusikan ke beberapa daerah di wilayah Indonesia. 

“Ya memang benar saya telah membuat laporan pengaduan didampingi kuasa hukum, selaku kuasa hukum untuk menangani perkara yang saya hadapi terkait ciptaan saya berupa seni gambar yang digunakan seseorang dan telah disematkan dalam produk saos sambal kemasan botol kaca dan kemasan plastik 600 ml merk Saos Sambel Tjap Pedas Mapan yang diproduksi oleh PD. Surabraja Putra, padahal seni gambar tersebut telah memiliki Hak Cipta sesuai dengan Sertifikat HAKI yang sudah saya pegang,” terang Aerlangga usai menghadap penyidik.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: