Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLHK: 20 Ekor Penyu Lekang Dilepasliarkan di Pantai Marekisi Papua

KLHK: 20 Ekor Penyu Lekang Dilepasliarkan di Pantai Marekisi Papua Kredit Foto: KLHK

Kepedulian terhadap penyu lekang di Kampung Yewena juga datang dari PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua. Pada momentum pelepasliaran penyu lekang ini, PLN UIP Maluku Papua menyerahkan Bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar 75 juta rupiah kepada Kelompok Desa Binaan Marekisi Nung. Bantuan tersebut dicanangkan untuk membangun lima bak penetasan penyu dengan kapasitas keseluruhan mencapai 800 tukik.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua, Sukahar, menyatakan program bantuan konservasi ini merupakan langkah sinergi PLN bersama BBKSDA dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Ambisi Indonesia NZE di 2060, KLHK Gandeng Kadin Ciptakan Program Multiusaha Kehutanan

"Upaya pembangunan infrastruktur kelistrikan, khususnya di daerah kabupaten Jayapura, tentunya PLN tidak dapat bekerja sendiri. Melalui program pelestarian lingkungan bersama masyarakat serta bekerja sama dengan BBKSDA Papua merupakan salah satu upaya kami dalam memastikan pembangunan kelistrikan sudah memenuhi asas berkelanjutan," ucap Sukahar.

Pada saat yang sama, pelaksana tugas (Plt.) Kepala BBKSDA Papua, Abdul Azis Bakry, menyampaikan terima kasih kepada PLN UIP Maluku Papua atas besarnya kepedulian terhadap pelestarian penyu lekang di Kampung Yewena. Ia berharap masyarakat Desa Binaan Marekisi Nung dapat memanfaatkan dana bantuan tersebut secara optimal. 

Baca Juga: Melalui Pengelolaan Hutan Lestari, KLHK Optimis Menuju Indonesia's FoLU Net Sink 2030

Lebih lanjut, Azis Bakry juga memberikan apresiasi kepada kelompok Desa Binaan Marekisi Nung, khususnya kepada Karel Indey sebagai pelopor pelestarian penyu di Kampung Yewena. 

"Luar biasa menyimak sejarah Pak Karel Indey. Melestarikan penyu ini benar-benar dilandasi jiwa konservasi, berdasarkan kesadaran yang muncul dari dalam diri beliau sendiri. Lebih dari itu, hal yang membuat saya takjub adalah kreativitas beliau menafsirkan alam. Proses menetaskan dan membesarkan tukik sampai siap dilepasliarkan ini beliau pelajari dari kebiasaan penyu itu sendiri. Beliau melihat bagaimana indukan-indukan penyu menyimpan telur di dalam pasir, dan seterusnya. Beliau lakukan itu di rumah. Karena kalau telur-telur tetap di pantai, predatornya terlalu banyak, terutama manusia. Saya rasa tindakan Pak Karel sangat luar biasa," ungkap Azis Bakry.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: