Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Urus Migor, Waketum Garuda Pasang Badan Membela: Yang Protes itu karena Pernah Gagal!

Luhut Urus Migor, Waketum Garuda Pasang Badan Membela: Yang Protes itu karena Pernah Gagal! Teddy Gusnaidi | Kredit Foto: Instagram/Teddy Gusnaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi pasang badan bela Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Teddy tegaskan, penunjukan Luhut dalam kepengurusan carut marut minyak goreng sama sekali tidak melanggar aturan.

“Kenapa ada yg mempermasalahkan ketika Presiden Jokowi menugaskan Luhut dalam beberapa tugas? Apakah hal itu melanggar aturan? Ternyata tidak melanggar aturan. Kalau tidak, lalu kenapa dipermasalahkan?” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (30/5).

Teddy tekankan, sangat tidak etis apabila mempermasalahkan kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Terlebih yang merupakan hak prerogatif presiden.

“Apalagi yang dipermasalahkan adalah hak prerogatif Presiden, maka semakin aneh lagi,” tegasnya.

Teddy lantas menantang orang yang protes Luhut turun tangan urus minyak goreng untuk menunjukkan nama pejabat lain yang mampu menangani hal itu.

“Jika ditanya, kalau begitu siapa yang pantas menjalankan tugas tersebut selain luhut? Saya yakin tidak ada yang bisa memberikan nama. Kalau ada yang memberikan nama, maka nama itu akan dianggap tidak pantas oleh orang lain. Karena setiap orang punya pandangan berbeda,” ungkapnya.

“Artinya apa? Artinya tidak ada ukuran pantas dan tidak pantas. Yang dikritisi itu hasil kerjanya, bukan siapa yang bekerja. Ini menjadi subjektif tidak lagi objektif. Mengkritisi hasil kerja, itu wajar, tapi mengkritisi kewenangan orang lain yang tidak melanggar aturan, itu kurang ajar,” sambung Teddy.

Dia bahkan menyebut mereka yang selama ini mengurusi masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng adalah orang yang gagal.

“Coba lihat yang mempermasalahkan kewenangan Presiden tersebut. Sebutkan saja salah satu nama mereka dan lihat apa hasil kerja mereka. Tidak ada prestasinya, mereka orang-orang yang gagal dalam menjalankan tugasnya. Karena pekerjaan mereka adalah mengkritisi kewenangan orang lain,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: