Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 2 Juni 2022: Ambruk Lawan Dolar AS dan Mata Uang Dunia

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 2 Juni 2022: Ambruk Lawan Dolar AS dan Mata Uang Dunia Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan nasabah selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, BNI menyiapkan kas rata-rata Rp16,9 triliun per minggu atau naik lima persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2018. Selain itu, BNI tetap memberikan pelayanan yang maksimal dengan mengoperasikan 72 outlet di berbagai kota utama di Indonesia pada masa cuti bersama pada 24 Desember 2019, serta 23 outlet pada saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini ambruk hingga ke kisaran level Rp14.500 dan menjadi salah satu mata uang terlemah di Asia. Pelemahan rupiah hari ini masih disebabkan oleh sentimen negatif yang membayangi aset berisiko. Hal itu berkaitan dengan potensi kenaikan suku bunga secara agresif oleh The Federal Reserve (The Fed). 

Dari domestik, sentimen yang menyertai rupiah ialah penantian pasar atas data inflasi periode Mei 2022 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Terbang, Mahalnya Bukan Kepalang!

Melansir RTI, rupiah terkoreksi sedalam -0,41% ke level Rp14.545 per dolar AS pada Kamis, 2 Juni 2022. Rupiah juga tertekan oleh dolar Australia (-0,26%), poundsterling (-0,38%), dan euro (-0,39%). 

Di Asia, rupiah menjadi mata uang terlemah ketiga setelah dolar Taiwan (0,52%), won (0,43%). Dengan kata lain, rupiah tertekan oleh yen (-0,48%), dolar Hong Kong (-0,43%), dolar Singapura (-0,28%), yuan (-0,18%), dan ringgit (-0,15%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: