WHO Sebut Cacar Monyet Tidak Bakal Jadi Pandemi, tapi Pakar Bilang...
Imbas penangguhan imunisasi cacar massal
Lewis telah memperingatkan bahwa di antara kasus-kasus yang saat ini muncul, ada kecenderungan bahwa individu yang memiliki lebih sedikit lesi, gejala terkonsentrasi di daerah genital. Imbasnya, tanda ini kadang-kadang hampir mustahil untuk dilihat.
"Anda mungkin memiliki lesi ini selama dua hingga empat minggu (dan) mungkin tidak terlihat oleh orang lain, tetapi Anda mungkin masih menularkan," katanya, seperti dikutip dari VOA.
Baca Juga: Cara Menghindar dari Cacar Monyet
Pekan lalu, seorang penasihat utama WHO mengatakan bahwa wabah di Eropa, AS, Israel, Australia, dan sekitarnya kemungkinan terkait dengan seks di dua pesta yang baru-baru ini dilangsungkan di Spanyol dan Belgia.
Jika itu terkonfirmasi, maka itu telah menandai anomali yang signifikan dari pola penyebaran cacar monyet, sebuah infeksi yang menjadi khas di Afrika tengah dan barat. Di wilayah-wilayah endemik itu, orang-orang kebanyakan justru terinfeksi oleh hewan seperti binatang pengerat dan primata liar.
Sementara diketahui, epidemi-epidemi ini belum menyebar melintasi perbatasan.
Kasus-kasus cacar monyet yang terjadi sebelumnya di Afrika tengah dan barat juga dilaporkan relatif terkendali. Kendati begitu, kata Lewis, masih belum jelas apakah individu yang terinfeksi tanpa gejala bisa menularkan virus, atau apakah penyakit itu bisa ditularkan melalui udara, seperti campak atau Covid-19.
Untuk wabah saat ini, belum ada kematian yang dilaporkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: