Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandi Gerak Dikit Aja, Kader Gerindra Langsung Teriak-Teriak, Tawaran Prabowo Dinilai Cuma Basa-Basi

Sandi Gerak Dikit Aja, Kader Gerindra Langsung Teriak-Teriak, Tawaran Prabowo Dinilai Cuma Basa-Basi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra yang menyatakan tak mesti dirinya yang akan diusung jadi Capres di Pemilu 2024.

"Pernyataan Prabowo Subianto tidak harus saya yang menjadi capres tampaknya hanya basa basi politik. Ada tiga indikasinya," kata Jamil kepada Warta Ekonomi.

Pertama, petinggi Partai Gerindra sudah sejak awal menyatakan capres dari partainya hanya Prabowo. Pendampingannya yang menjadi cawapres masih bisa dikompromikan.

"Karena itu, bagi Gerindra, Prabowo sebagai capres sudah harga mati. Tidak ada tawar menawar terkait hal itu," tambahnya.

Jamil menilai sikap tegas itu juga terungkap saat Sandiaga Uno digadang-gadang diberitakan layak jadi capres. Petinggi Gerindra langsung menegaskan tidak ada capres selain Prabowo yang akan diusung partainya.

"Sikap tegas petinggi Gerindra itu tidak pernah dianulir oleh Prabowo. Hal ini menjadi indikasi kuat kalau Prabowo memang tetap ingin maju kembali pada pilpres 2024 sebagai capres," punykasnya.

Dua, elektabilitas yang tinggi membuat Prabowo semakin percaya diri untuk maju kembali menjadi capres. Dengan kerapnya elektabilitas Prabowo pada peringkat pertama, membuat dirinya dan partainya lebih yakin memenangkan kontestasi pilpres 2024.

"Tiga, Gerindra dengan perolehan kursi tiga besar di DPR RI, tentu tidak menginginkan ketua umumnya tidak mencalonkan sebagai capres. Perolehan kursi DPR RI yang tinggi membuat Gerindra merasa sangat layak mengusung kadernya menjadi capres," jelasnya.

"Hal itu diperkuat lagi dengan tingginyanya elektabilitas kadernya. Jadi, logika politik partai Gerindra sangat logis mencalonkan Prabowo menjadi capres.

Logika politik itu juga tentunya ada di benak Prabowo. Ia menilai dirinya sangat layak menjadi capres serts partainya berhak dan sangat layak untuk mengusungnya.

Kesimpulannya, sangat kontralogika bila Prabowo akan merelakan capres kepada orang lain.  Ia dan partainya justru pilpres 2024 menjadi momentum untuk presiden sesungguhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: