Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jurus ‘Luhut Lagi’ Pak Jokowi Belum Bisa Atasi Masalah Minyak Goreng, Said Didu Ungkap Penyebabnya

Jurus ‘Luhut Lagi’ Pak Jokowi Belum Bisa Atasi Masalah Minyak Goreng, Said Didu Ungkap Penyebabnya Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengatakan saat ini masalah mahalnya minyak goreng belum teratasi dengan baik. Termasuk harga Tandang Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani masih murah.

“Bapak Presiden yth, sampai saat ini kebijakan Bapak tentang migor saat belum berhasil. Harga migor tetap tinggi sementara harga TBS petani kembali turun,” kata Said Didu di akun Twitter-nya @msaid_didu, Senin (6/6/2022).

Said Didu lantas membeberkan dua masalah yang membuat harga minyak goreng masih mahal di masyarakat.

Baca Juga: Luhut Ancam Pengusaha Migor, Eh Malah Kena Semprot PKS: Jangan Omong Besar!

“Penyebabnya: 1) ekspor belum berjalan karena rumit sehingga tangki penuh-pabrik kurangi atau berhenti beli TBS. 2) pengusaha tidak tertarik produksi migor DMO,” ungkapnya.

Said Didu bahkan memberikan kabar kemungkinan terburuk jika dua hal itu belum teratasi hingga minggu depan.

“Jika ekspor CPO belum lancar sampai akhir minggu diperkirakan banyak pabrik kelapa sawit berhenti beroperasi karena tangki timbun penuh. Dampaknya, TBS rakyat tidak ada yngg beli,” sebutnya.

Dia lantas membandingkan harga TBS di Indonesia dengan Malaysia.

“Harga TBS saat ini bervariasi antara Rp 1.200-Rp 2.000 per Kg sementara harga TBS di Malaysia sekitar Rp 5.000,” jelasnya.

Diketahui, belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menko bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menangani polemik minyak goreng di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: