Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ulah Rusia Bikin Wanita Finlandia Ramai Belajar Cara Pakai Senjata dan Bergerak di Medan Perang

Ulah Rusia Bikin Wanita Finlandia Ramai Belajar Cara Pakai Senjata dan Bergerak di Medan Perang Kredit Foto: Reuters/Essi Lehto
Warta Ekonomi, Helsinki -

Pengusaha Finlandia Sissi Moberg menemukan informasi di internet tentang kursus yang dapat mengajarkan keterampilannya untuk membantu mempertahankan Finlandia jika terjadi serangan militer.

"Saya merasa sangat sedih untuk Ukraina. Dan kemudian saya mulai khawatir tentang Finlandia dan berpikir apa yang bisa saya lakukan tentang ini," kata ibu empat anak berusia 46 tahun itu kepada Reuters.

Baca Juga: Finlandia dan Swedia Abaikan Ancaman Rusia, Indonesia Khawatir Ini Bakal Terjadi

Dalam beberapa minggu, Moberg berada di kursus yang ditujukan untuk cadangan dan belajar bagaimana menggunakan senjata dan bergerak di medan perang.

Perang di Ukraina telah menyebabkan alarm besar di Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km (810 mil) dengan Rusia dan selama Perang Dunia Kedua berperang dua kali melawan Uni Soviet yang menelan biaya sepersepuluh dari wilayahnya. Sekitar 100.000 orang Finlandia terbunuh.

Didorong oleh invasi, Finlandia memutuskan kebijakan pertahanan dan keamanan dalam negeri selama beberapa dekade bulan lalu ketika mengajukan keanggotaan dalam aliansi militer NATO.

Asosiasi Kesiapsiagaan Darurat Nasional Wanita Finlandia mengatakan permintaan untuk kursus mereka telah melonjak sejak Februari.

"Tepat setelah perang pecah, telepon kami mulai berdering dan email masuk ... dan tentu saja permintaan untuk pelatihan meningkat," kata Suvi Aksela, kepala komunikasi asosiasi tersebut.

62AVVJ6SABK4XIF7UH5JGZYZ2E.jpg

Tren ini sesuai dengan tradisi lama Finlandia dalam sukarelawan masa perang di antara wanita yang, berbeda dengan pria, tidak diharuskan untuk melakukan dinas militer.

Sekitar 19 persen dari 13.000 personel militer profesional Finlandia adalah perempuan, menurut data dari militer, meskipun hanya 1-2% dari wajib militer adalah perempuan.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: