Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ulah Rusia Bikin Wanita Finlandia Ramai Belajar Cara Pakai Senjata dan Bergerak di Medan Perang

Ulah Rusia Bikin Wanita Finlandia Ramai Belajar Cara Pakai Senjata dan Bergerak di Medan Perang Kredit Foto: Reuters/Essi Lehto

Pelatihan bertahan hidup

Pekan lalu, Moberg kembali lagi, kali ini dalam kursus pelatihan bertahan hidup yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kesiapsiagaan Wanita di sebuah pangkalan militer di Hattula, 100 km dari Helsinki.

Selama tiga hari, dia dan lebih dari 300 wanita lainnya belajar cara mendirikan kemah, menyalakan api di tengah hujan, menavigasi di hutan dan melakukan pertolongan pertama.

Baca Juga: Finlandia dan Swedia Berencana Gabung NATO, Ini Tanggapan Kemlu Indonesia!

"Saya salah satu orang terakhir yang diharapkan orang yang saya cintai untuk berpartisipasi dalam kursus seperti ini karena saya sudah menjadi putri, sedikit celana mewah," kata Moberg.

500 wanita lainnya berada dalam daftar tunggu, menurut Asosiasi Kesiapsiagaan Wanita, sebuah kelompok sukarelawan yang mengadakan sesi pelatihan tahunan untuk wanita sipil tentang keterampilan yang dibutuhkan dalam situasi krisis. Ia menerima sejumlah dana publik dan dapat menggunakan fasilitas dan peralatan militer untuk pelatihan.

WWFPX5G42RNA3ANHZM2HDACB7M.jpg

Moberg tidak sendirian dalam keprihatinan atau keinginannya untuk membantu membela Finlandia. Menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh kementerian pertahanan bulan lalu, 85% orang Finlandia sekarang melihat Rusia memiliki efek negatif pada keamanan Finlandia, dibandingkan dengan 34% pada tahun 2007.

Jajak pendapat yang sama menunjukkan bahwa 83% orang Finlandia berpikir mereka harus mengangkat senjata jika terjadi serangan militer di negara mereka, bahkan jika hasilnya tampak tidak pasti.

"Ini adalah negara yang baik untuk ditinggali dan membesarkan anak-anak. Ini pasti layak untuk dipertahankan," katanya.

"Keinginan untuk membela negara kita sangat kuat di Finlandia," kata relawan lain di lapangan, Satu Miettinen, yang dibesarkan oleh neneknya, yang menjadi relawan Perang Dunia Kedua.

Dia mengajari Miettinen, seperti banyak orang Finlandia lainnya yang telah diajari juga, bahwa Moskow dapat menyerang Finlandia lagi.

“Karena itu saya selalu memiliki kecurigaan itu,” kata pria berusia 36 tahun itu.

Moberg mengatakan dia akan melakukan lebih banyak kursus kesiapsiagaan untuk siap menghadapi krisis, baik itu kecelakaan besar di pembangkit nuklir atau bencana alam.

"Keberanian bukan berarti tidak takut, tapi bertindak meski begitu," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: