Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Kemitraan Koperasi Peternak Susu dan Offtaker Industri

Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Kemitraan Koperasi Peternak Susu dan Offtaker Industri Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto

Menurut MenKopUKM, komitmen Nestlé Indonesia sejalan dengan sustainable development goals (SDGs) dalam membantu lebih dari 50 juta anak hidup lebih sehat, membantu memperbaiki taraf hidup lebih dari 30 juta keluarga di berbagai kelompok masyarakat dalam ekosistem perusahaan tersebut, berupaya mencapai zero evironmental impact, sehingga menciptakan manfaat bersama.

"Isu perubahan iklim dunia yang menjadi concern Nestlé dapat terjawab dengan diresmikannya proyek boiler biomassa, yang merupakan energi alternatif dapat mengurangi misi gas rumah kaca mengubah sekam padi atau gabah menjadi energi. Hal ini dapat mengurangi penggunaan energi fosil yang sewaktu-waktu dapat habis," ujarnya.

Baca Juga: Sebut Demo FPI Reborn Persis Ajang Formula E, Guntur Romli: Tapi yang Balapan Ngeruk Uang Rakyat

Tahun ini perusahaan itu akan mengikuti tema pencapaian Dairy Net Zero yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca oleh industri susu selama 30 tahun ke depan. Tema tersebut juga menandai perlunya meningkatkan pengelolaan limbah di sektor susu, agar industri ini lebih berkelanjutan.

Sementara, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hingga saat ini, Nestlé telah melakukan investasi di Indonesia lebih dari Rp4,6 triliun. Diharapkan hal ini terus akan meningkat jumlahnya di Indonesia. Selain itu, penambahan kapasitas pabrik susu MILO, semakin meningkatkan pengolahan produk dalam negeri hingga 100 persen oleh Nestlé.

"Ini semakin memperbesar penyerapan susu di kalangan peternak sapi yang ada di Karawang. Sehingga perlu pertimbangan juga untuk ekspor. Pemerintah terus mendorong keterlibatan UMKM lebih banyak lagi dalam ekonomi Indonesia. Saya juga berharap, Government Procurement (Pengadaan Barang dan Jasa) hingga Rp400 triliun, bisa beli susunya dioptimalkan ke UMKM," ucapnya.

Sementara pembangunan instalasi Boiler Biomassa Nestlé juga mendorong penyerapan gabah petani, sehingga mengurangi signifikan efek rumah kaca.

"Kapasitas Boiler Biomassa ini mencapai 8.800 ton sekam padi per tahun dari petani," kata Menteri Luhut.

Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar menambahkan, sejak berdiri pada 1971 di Indonesia, pihaknya turut mendorong pembangunan serta keberlanjutan ekonomi Tanah Air. Dengan meresmikan di pabrik di Karawang ini, terutama dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi, Boiler Biomassa ini menjadi bahan bakar pabrik, menghasilkan EBT (Energi Baru Terbarukan) yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Teten Masduki: Forum GPDRR 2022 Peluang Promosikan UMKM Bali ke Pasar Global

"Dipastikan investasi ini 100 persen diproduksi di Indonesia dan mendukung program pemerintah Bangga Buatan Indonesia. Ke depan, peningkatan produksi kami guna ekspor ke negara lain," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: