Pelaku usaha sangat antusias dengan kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah dilantik.
Kunjungan ini pun diharapkan dapat memajukan hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi kedua negara.
"Meskipun kunjungan bilateral ini mencakup berbagai mata agenda mulai dari politik keamanan hingga ekonomi, ini memberikan sinyal yang sangat positif dan encouraging bagi pelaku usaha Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W Kamdani di Jakarta, kemarin.
Shinta menambahkan sinyal positif itu tidak hanya terhadap potensi peningkatan hubungan ekonomi bilateral kedua negara, tetapi juga terhadap stabilitas pemulihan ekonomi dan peningkatan pertumbuhan nasional pascapandemi melalui penciptaan berbagai kerja sama baru dan pemanfaatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)
Dalam dua tahun sejak berlakunya IA-CEPA pada Juli 2020, total nilai perdagangan Indonesia-Australia mengalami peningkatan yang pesat dari US$7,8 juta pada 2019 menjadi US$12,6 juta pada 2021.
Namun bila dilihat, arus perdagangannya, peningkatan impor Indonesia terhadap produk Australia jauh lebih besar dibandingkan peningkatan ekspor Indonesia ke Australia.
Baca Juga: Emiten Sawit Ini Menebar Dividen Segede Rp847 Miliar
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, impor Indonesia dari Australia meningkat sebesar 70,8% dari US$5,5 juta pada 2019 menjadi US$9,4 juta pada 2021. Sementara ekspor Indonesia ke Australia pada saat yang sama meningkat sebesar 34,8 persen, dari US$2,3 juta pada 2019 menjadi US$3,2 juta pada 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: