Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Cabai Melonjak Sentuh Rp100 Ribu, Pengusaha Warteg: Mau Naikkin Harga Menu Takut Tidak Laku

Harga Cabai Melonjak Sentuh Rp100 Ribu, Pengusaha Warteg: Mau Naikkin Harga Menu Takut Tidak Laku Pedagang sayur melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Selasa (7/6/2022). Harga sejumlah bahan pokok mulai naik sejak akhir pekan lalu seperti harga ayam ras dari Rp31 ribu menjadi Rp39 ribu per kg, cabai rawit merah dari Rp49 ribu menjadi Rp100 ribu per kg, dan cabai merah keriting dari Rp45 ribu menjadi Rp80 ribu per kg. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melonjaknya harga cabai rawit hingga menyentuh angka Rp100 ribu membuat pedagang Warung Tegal (Warteg) bingung untuk menetapkan harga menu yang dijual.

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyebut lonjakan harga cabai membuat pengusaha warteg bingung dalam menetapkan harga.

"Teman-teman bingung bahan bakunya sudah mahal, para pedagang warteg kalau mau naikkin harga menu ketakutan tidak laku," ujar Mukroni saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Harga Cabai Melonjak 2 Kali Lipat di Pasaran, Sentuh Rp100 Ribu!

Dengan liarnya lonjakan harga cabai juga membuat pedagang bingung produk makanan yang akan dijual.

"Harga naiknya liar dan anomali pada bingung apa yang mau dijual jika semua pada naik," ujarnya.

Untuk itu, Mukroni berharap adanya intervensi yang dilakukan pemerintah untuk dapat meredam lonjakan harga cabai yang tidak terkendali.

Baca Juga: Jelang Idul Adha Harga Cabai Semakin Pedas, Ini Dia Penyebabnya

"Mengharap pemerintah intervensi untuk meredam harga supaya tidak liar naik yang harganya tidak terjangkau bagi kalangan usaha kecil terutama pedagang warteg," ungkapnya.

Menurutnya, lonjakan harga cabai saat ini terjadi tidak seperti bisanya, di mana setelah hari raya Idulfitrri harga bahan pokok cenderung melandai.

"Biasanya setelah lebaran harga-harga melandai ini malah anomali membuat pedagang warteg pusing apalagi minyak subsidi baru dicabut dan daya beli rakyat bawah juga belum pulih," tutupnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: