Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Idul Adha, Pemkab Garut Bakal Dirikan Lima Posko Pengecekan Ternak

Jelang Idul Adha, Pemkab Garut Bakal Dirikan Lima Posko Pengecekan Ternak Kredit Foto: BUMN Holding Jasa Survei
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali mengizinkan pasar hewan ternak untuk kembali beroperasi sejak Kamis (9/6/2022). Namun, dilakukan pengetatan aktivitas di pasar hewan untuk mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) makin meluas.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Sofyan Yani, mengatakan, seluruh pasar hewan di daerahnya sudah diizinkan kembali untuk beroperasi. Sebab, diperkirakan aktivitas jual beli hewan kurban akan makin tinggi jelang Idul Adha.

"Sudah mulai boleh beroperasi sejak kemarin (Kamis). Karena kami juga memikirkan pertumbuhan ekonomi. Kalau mereka (peternak) tak jualan kan kasihan," kata dia, Jumat (10/6/2022).

Kendati pasar hewan telah kembali beroperasi, Sofyan mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan dengan ketat. Setiap ternak yang masuk ke pasar hewan harus dipastikan sehat dengan melihat kondisi fisik dan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Hewan ternak yang terindikasi sakit akan dikembalikan ke tempat asalnya. "Lagi pula kalau sakit juga tak akan ada yang mau beli," ujar dia.

Sofyan mengatakan, pihaknya sengaja memberikan izin pasar hewan untuk kembali beroperasi. Pasalnya, salama pasar hewan ditutup, tetap banyak pedagang yang memaksa menjual hewan ternak di pinggir jalan.

"Mangkanya kami buka saja, tapi dengan pengendalian yang ketat," kata dia.

Pelonggaran aktivitas hewan ternak di Kabupatan Garut sementara ini hanya berlaku di pasar hewan. Sementara kegiatan ketangkasan, seperti adu domba, masih belum diperbolehkan. Sebab, angka hewan ternak yang sakit terindikasi PMK masih terus bertambah.

Berdasarkan data terakhir, terdapat 1.903 ekor ternak yang dinyatakan sakit di Kabupaten Garut. Sebanyak 39 ekor ternak dilaporkan mati dan 69 ekor dipotong paksa akibat PMK. Namun, sebanyak 1.370 ekor telah ternak sembuh.

Sofyan menambahkan, pihaknya juga berencana membuat lima posko pengecekan hewan ternak menjelang Idul adha. Posko itu akan masing-masing akan didirikan di Kecamatan Cilawu, Limbangan, Malangbong, Leles, dan Cibalong.

"Kami akan efektifkan pada 18 Juni (2022). Soalnya makin dekat Idul adha, mobilitas ternak lebih tinggi. Kalau sekarang belum. Mobilitas hewan ternak masih bisa dipantau dengan patroli," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: