Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panen Mulai Marak, Harga Bawang Merah akan Kembali Normal

Panen Mulai Marak, Harga Bawang Merah akan Kembali Normal Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga bawang merah yang merangkak naik sejak Mei 2022, diperkirakan tidak berlangsung lama. Tren kenaikan saat ini merupakan imbas dari penurunan luas tanam saat bulan Maret lalu. Terlebih pada bulan tersebut, terjadi anomali cuaca yang cukup ekstrim dan kurang bersahabat bagi petani bawang merah.

Dampaknya, terjadi pergeseran musim tanam yang berimbas pada turunnya produksi. Berdasarkan Data Statistik Pertanian Hortikultura (SPH), terpantau penambahan luas tanam pada bulan April dan Mei di berbagai sentra baik di Jawa maupun Luar Pulau Jawa. Alhasil panen bawang merah dalam beberapa hari ke depan di sentra seperti Bima, Pati, Brebes dan Probolinggo akan semakin marak.

Baca Juga: Harga Bawang Merah hingga Tarif Pesawat Bayangi Inflasi Mei 2022

Berdasarkan data Early Warning System (EWS) Direktoral Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, produksi bawang merah nasional bulan April 2022 sebesar 157.121 ton sementara bulan Mei sebesar 153.513 ton. Meskipun produksi April-Mei 2022 turun sebesar 11% namun secara neraca kumulatif dari produksi bulan sebelumnya terkalkulasi masih mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Produksi nasional bawang merah tahun lalu bahkan mencapai 2 juta ton, dan tahun ini diperkirakan tidak akan terpaut jauh. Sejak 2017 hingga saat ini, Indonesia tercatat sudah tidak mengimpor bawang merah segar/konsumsi.

Baca Juga: Petani Bawang di Brebes Ingin Sandiaga Uno jadi Presiden karena Peduli Rakyat

Peningkatan luas tanam di bulan April-Mei 2022 mengindikasikan bahwa produksi bulan Juni-Juli 2022 akan berangsur normal kembali. Menurut Sekjen ABMI, M Ikhwan Arif, adanya penurunan produksi di bulan April-Mei tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Luas tanam bulan April di Brebes saja lebih dari 3.300 hektar. Belum lagi di daerah lain seperti Bima, Probolinggo dan Solok. Pasokan untuk bulan Juni-Juli ini dipastikan akan berangsur normal kembali," kata Ikhwan, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (12/6/2022).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: